OTT Jadi Tontonan, Korupsi Tak Pernah Selesai Perluas Layanan Kesehatan, Babinsa Hadiri Sosialisasi SPM Posyandu di Sei Asam Golkar Kota Jambi Gelar Bakti Sosial, H. Budi Setiawan Tegaskan Soliditas Kader untuk Masyarakat PAC LDII Tambaksari Rutin Gelar Pengajian, Teguhkan Hati Jamaah dengan Akhlak Mulia Membina Generasi Qur’ani Sejak Dini, Masjid Al Mukmin Jadi Cahaya Pendidikan Agama di Jambi

Home / Artikel

Rabu, 29 Januari 2025 - 09:22 WIB

TERUSAN KRA: PELUANG EMAS INDONESIA UNTUK MEMULIHKAN KEJAYAAN MARITIM

Terusan Kra merupakan kanal yang rencananya akan dibangun Thailand di sebuah daratan sempit bernama Genting Kra. Foto DOK Himaspal

Terusan Kra merupakan kanal yang rencananya akan dibangun Thailand di sebuah daratan sempit bernama Genting Kra. Foto DOK Himaspal

Oleh : Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla.

Jakarta, 2025 – Dunia maritim Asia Tenggara tengah dihadapkan pada potensi perubahan besar dengan rencana pembangunan Terusan Kra di Thailand, proyek ambisius yang didukung China. Terusan sepanjang 102 km ini diproyeksikan dapat memangkas jalur pelayaran hingga 1.200 km dan menghemat waktu 72 jam, mengurangi ketergantungan kapal internasional terhadap Selat Malaka.

Banyak pihak berpendapat bahwa proyek ini mengancam kepentingan ekonomi Singapura dan Indonesia. Namun, jika ditelaah lebih dalam, justru Indonesia memiliki peluang emas untuk memanfaatkan situasi ini demi menghidupkan kembali kejayaan maritimnya.

Baca :  Garuda Berkurban, Indobatt Bagikan 100 Hewan Kurban untuk Masyarakat Lebanon Selatan

Terusan Kra dan Keuntungan bagi Indonesia

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia tidak akan kehilangan daya saingnya dalam jalur perdagangan maritim. Justru, dengan adanya Terusan Kra, Indonesia bisa mengambil alih peran Singapura sebagai pusat perdagangan dan transshipment regional, dengan cara :

✅ Mengoptimalkan Pelabuhan Sabang dan Kuala Tanjung sebagai “Gate Front” Indonesia di jalur perdagangan internasional.

✅ Meningkatkan peran Pelabuhan Belawan, Dumai, dan membangun Pelabuhan Internasional Ujung Jabung Jambi untuk menjadi alternatif pusat distribusi barang yang selama ini bergantung pada Singapura.

Baca :  TNI AD Kerahkan Pasukan dan Peralatan, Bantu Korban Banjir Pegunungan Arfak

✅ Mengembangkan infrastruktur pelabuhan di sepanjang pesisir Sumatera untuk menarik lebih banyak kapal asing melakukan bongkar muat di Indonesia, bukan di Singapura.

Mengapa Selat Malaka Tetap Penting..?

Meskipun Terusan Kra akan menjadi jalur alternatif, Selat Malaka tetap strategis sebagai jalur utama perdagangan Barat–Timur menuju Laut Pasifik. Hal ini berarti Indonesia masih memiliki kendali besar terhadap lalu lintas kapal di kawasan ini. Dengan memperkuat peran pelabuhan di Sumatra, Indonesia bisa memanfaatkan lalu lintas perdagangan global tanpa harus bergantung pada Singapura.

Baca :  Asa Dibalik Berkah Hari Bhayangkara

Indonesia Harus Bangkit..!

Terusan Kra bukan ancaman, tetapi peluangnbagi Indonesia untuk mengambil kembali peran sebagai Poros Maritim Dunia.

Saatnya insan maritim dan seluruh bangsa Indonesia bersatu..!

Bangun dan perkuat infrastruktur pelabuhan di Sumatra..!

Kurangi ketergantungan terhadap Singapura dan kendalikan sendiri jalur perdagangan..!

Kembalikan kejayaan maritim Indonesia seperti di masa Sriwijaya dan Majapahit..!

Jangan biarkan Indonesia hanya menjadi penonton di jalur lautnya sendiri. Mari bangkit, bergerak, dan wujudkan Indonesia sebagai kekuatan maritim dunia..!

Share :

Baca Juga

Artikel

Dahulukan “BerBudi”, Sejahtera dan Bahagia Akan Mengikuti

Artikel

Teori Bohlam Listrik: Sebuah Cermin bagi Pejabat Publik tentang Arti Jabatan, Kehormatan, dan Kehidupan Pasca Kekuasaan

Artikel

Hijrah adalah Perjalanan yang Tak Terlihat oleh Mata, Tapi Dirasakan oleh Jiwa

Artikel

Diamnya Orang Baik: Sebuah Renungan Tentang Kezaliman

Artikel

Kopi sebagai Sumber Inspirasi dan Simbol Kreativitas di Era Digital

Artikel

Ruang Publik di Kota Jambi ‘Melupakan’ [atau] Bahasa Indonesia Tidak Indah Untuk Diucapkan?

Artikel

Pinokio Jawa: Malapetaka bagi Negeri, Beban bagi Rakyat

Artikel

Penyamaan Sawit dengan Hutan Alami: Analisis Kritis terhadap Fungsi Ekologis dan Dampak Lingkungan