DPD Pepabri dan FKPPI Jambi Gelar Rapat Persiapan HUT ke-66 dan ke-47 LAN Jambi Gelar Perayaan HUT ke-80 RI untuk Perkuat Kebersamaan Golkar Kota Jambi Perkuat Kebersamaan lewat Bakti Sosial dan Penghargaan bagi Kader Danrem 043/Gatam Kunker ke Yonif TP 848/SPC, Dorong Semangat dan Kekompakan Prajurit Babinsa Kawal Karnaval HUT RI ke-80 di Kota Jambi, Warga Antusias Menyaksikan

Home / Artikel

Senin, 24 Juni 2024 - 09:48 WIB

Harmoni dalam Perbedaan: Besi dan Kayu dalam Kehidupan Sehari-hari

Foto : Ilustrasi/Halte Bus Transjakarta jalan Sudirman Jakarta Selatan/Dok. Yusmada

Foto : Ilustrasi/Halte Bus Transjakarta jalan Sudirman Jakarta Selatan/Dok. Yusmada

By Firdaus

KEHIDUPAN yang penuh dengan kerukunan dan saling mengasihi adalah salah satu bentuk kehidupan yang diidamkan oleh banyak orang. Konsep ini dapat diterapkan dalam banyak hal, termasuk dalam analogi antara besi dan kayu.

Besi dan kayu adalah dua bahan yang sangat berbeda baik dari segi sifat fisik maupun karakteristiknya. Besi adalah logam yang kuat dan tahan lama, sementara kayu adalah bahan organik yang lentur dan memiliki keunikan dalam serat dan warnanya. Meskipun begitu, kedua bahan ini dapat hidup berdampingan dengan harmonis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

Baca :  Babinsa Dampingi Sosialisasi JKN-KIS: Edukasi Masyarakat Tentang Akses Layanan Kesehatan

Salah satu contoh konkret harmoni besi dan kayu terlihat dalam konstruksi bangunan. Besi digunakan untuk struktur yang kuat dan tahan lama, sedangkan kayu sering digunakan untuk penutup atau dekorasi interior yang memberikan kehangatan dan estetika alami. Dalam hal ini, keduanya saling melengkapi: besi memberikan kekuatan dan kayu memberikan keindahan.

Baca :  Kebangkitan Nasional: Menyalakan Obor Perjuangan Menuju Indonesia Emas

Tidak hanya dalam konstruksi, besi dan kayu juga bisa dijadikan analogi dalam hubungan antar manusia. Seperti halnya besi yang melambangkan kekuatan dan ketahanan, sementara kayu melambangkan kehangatan dan kelembutan. Ketika manusia mampu menyatukan sifat-sifat ini, mereka bisa menciptakan hubungan yang kuat dan harmonis.

Keberadaan besi dan kayu dalam kehidupan sehari-hari mengajarkan kita untuk menerima perbedaan, menghargai keunikan, dan melihat potensi kolaborasi yang bisa diciptakan dari keragaman. Sama halnya dengan manusia, yang meskipun berbeda-beda dalam banyak hal, dapat saling melengkapi dan berkembang bersama dalam harmoni.

Baca :  Sekolah Rakyat: Jalan Baru Menuju Harapan Anak Bangsa

Jadi, mari kita terus membangun kehidupan yang penuh dengan guyub, di mana saling mengasihi dan menghargai perbedaan adalah kunci utama untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan indah untuk kita semua.**

Share :

Baca Juga

Artikel

Kekerasan Pada Anak, Psikolog Nirma: Penyebabnya Warisan Antargenerasi

Artikel

Budi Setiawan, Milenial dan Kota Jambi BerBudi 2024

Artikel

Memperkuat Silaturahmi melalui Kumpul Bersama Teman Lama

Artikel

Generasi Bangsa dalam Bahaya: Tragedi LGBT dan Pelajaran bagi Kita Semua

Artikel

TERUSAN KRA: PELUANG EMAS INDONESIA UNTUK MEMULIHKAN KEJAYAAN MARITIM

Artikel

Aspek Terlupakan dari Puasa Ramadhan: Revolusi Pikiran, Energi Kosmik, dan Kesadaran Spiritual

Artikel

Proses Seleksi Anggota KPU dan Bawaslu Perlu Keterlibatan Publik

Artikel

Ruang Publik di Kota Jambi ‘Melupakan’ [atau] Bahasa Indonesia Tidak Indah Untuk Diucapkan?