Sinergi TNI-Polri Kawal Kunker Kapolri ke Lampung, Danrem 043/Gatam Tegaskan Komitmen Soliditas TNI AD Hadirkan Solusi Air Bersih, Kodim 0419/Tanjab Serahkan Bantuan Sumur Bor di Kuala Betara Tinjau Lokasi Program MBG, Dandim 0419/Tanjab Dorong Sinergi Tekan Stunting dan Wujudkan Gizi Seimbang Dukung Ketahanan Pangan, Kodim 0419/Tanjab Hadiri Penandatanganan Adendum Kontrak OPLA Tahap II Babinsa Nipah Panjang Bersama Tim Gabungan Gelar Patroli Terpadu Cegah Karhutla di Sadu

Home / Daerah / Olahraga

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:15 WIB

Lari dari Deadline, Menemukan Diri di Lapangan Mini Soccer

Jambi – Di balik headline yang cepat berganti dan notifikasi breaking news yang tak pernah henti, sekelompok wartawan di Kota Jambi memilih jalur sunyi untuk tetap waras: bermain mini soccer, lalu menyeruput kopi dalam keheningan yang tak diburu deadline.

Setiap pekan, puluhan jurnalis dari berbagai media—cetak, daring, hingga televisi—menyatu di lapangan kecil kawasan Jalan Subroto, Jelutung, Kota Jambi. Di tempat yang jauh dari ruang redaksi dan konferensi pers itu, mereka berlari, jatuh, bangkit, dan tertawa. Tak ada pertanyaan bernada tajam, tak ada mikrofon menodong. Hanya semangat menjaga raga dan jiwa tetap utuh.

“Kalau tidak begini, bisa stres. Di lapangan bola ini kita bisa tertawa, jatuh, bangkit lagi, dan yang penting: lupa sejenak sama keruwetan hidup,” ujar Muhammad Hamdi, jurnalis media siber sudutjambi.com, Rabu (11/6) 

Lebih dari Olahraga, Ini Terapi

Kegiatan bertajuk “Jurnalis Sehat, Berita Hebat” itu telah berjalan sejak 4 November 2017. Digagas oleh Bang Pipin, Pemimpin Redaksi Jambi Ekspres, komunitas ini kini beranggotakan 73 wartawan lintas redaksi.

Baca :  Tahu akan dijemput, Direktur dan Bendahara Flash Net dan Jambi Vision datang ke Polresta Jambi

Kegiatan ini terus dilaksanakan secara rutin setiap Rabu pagi di Lapangan Mini Soccer Gatsu, yang terletak di Kawasan Jalan Subroto, Jelutung, Kota Jambi. Momentum ini bukan hanya untuk olahraga, tapi juga membangun solidaritas tanpa batas. “Alhamdulillah, mini soccer ini bikin badan sehat, pikiran waras, dan hubungan antar jurnalis makin akrab,” kata Hamdi, yang juga pemegang kartu muda UKW dari Dewan Pers.

Tawa, Teh, dan Nasi Kapau: Silaturahmi yang Berlanjut

Setelah selesai bermain mini soccer, rombongan media yang tergabung dalam PERS Jambi tak langsung bubar. Justru di situlah babak serunya dimulai.

Mereka duduk bersama, saling tertawa, bercanda ria, melepaskan penat sambil menyeruput kopi, teh, atau susu hangat dari warung sederhana di tepi lapangan. Momen itu menjadi ruang santai yang tulus—tanpa agenda, tanpa tekanan.

Baca :  Bakso Markipul Kang Sular", Cita Rasa Khas dari Gerobak yang Menyusuri Jambi

Lebih seru lagi, ada kawan donatur dari anggota Komisioner KPU, Pahrulrozi, yang kerap membelikan nasi bungkus, nasi kapau di Terminal Rawa Sari. Lauknya beragam—ayam, rendang, ikan, lengkap dengan nasi hangat yang melimpah.

“Mantap, enak, pokoknya setelah makan itu kita gurau lagi, saling tegur sapa. Seru lah. Ini bukan sekadar olahraga, tapi silaturahmi antara rekan-rekan media,” tambah Hamdi.

Baginya, semangat ini mencerminkan visi besar PERS Jambi Menuju Indonesia Emas 2045. “PERS selalu terdepan, PERS selalu mantap, PERS empat pilar, insyaallah membawa berkah bagi masyarakat banyak,” pungkasnya.

Mini Soccer, Maksimal Manfaat

Menurut informasi dari laman rri.co.id, mini soccer bukan hanya soal permainan bola dalam skala kecil, tapi juga menyimpan manfaat besar:

  • Meningkatkan kebugaran fisik, membakar kalori dan menjaga jantung tetap sehat.
  • Menguatkan otot inti dan kaki, memperbaiki postur tubuh.
  • Membangun jejaring sosial dan solidaritas, di luar kepentingan redaksional.
  • Mengurangi stres, lewat pelepasan hormon endorfin.
  • Melatih konsentrasi dan kecepatan mengambil keputusan, yang juga berguna dalam kerja jurnalistik.
  • Menumbuhkan sportivitas dan semangat kompetitif yang sehat.
Baca :  Pangdam XVII/Cenderawasih Tegaskan Profesionalisme Prajurit dan Peran Persit di Timika

Keseimbangan antara Tekanan dan Tawa

Dalam dunia yang semakin terpolarisasi dan penuh tekanan, wartawan dituntut selalu siaga, kritis, dan tepat. Namun mereka juga manusia. Dan lewat mini soccer, kopi hangat, dan nasi kapau, mereka mengajarkan satu hal penting: tak ada berita yang lebih mendesak dari menjaga kewarasan dan kebersamaan.

Ritual mingguan ini bukan sekadar hobi, tapi bentuk perlawanan paling damai terhadap burnout. Di lapangan itu, tak ada jurnalis senior atau pemula, tak ada media besar atau kecil. Hanya manusia yang sama-sama ingin tetap kuat menghadapi dunia yang tak pernah berhenti bergerak.**/Red)

Share :

Baca Juga

Daerah

Tasya Aulia Valiant, Siswi SD Asal Jambi Raih Gelar Icon Duta Wastra, Siap Tampil di Kancah Nasional

Daerah

Kental Nuansa Kekeluargaan, Ketua LAN Jambi Ajak Pengurus Jadi Panitia Acara Keluarga

Daerah

Pangdam II/Sriwijaya Hadiri Upacara Pembukaan Jambore Daerah Sumsel 2021

Daerah

Puluhan Remaja Geng Motor di Muaro Jambi Deklarasi Damai dan Letakkan Senjata

Daerah

Alhamdulillah, Harga Bokar di Riau Naik Rp200 per kg

Daerah

Asah Kemampuan Pegawai, Lapuanja Gelar Latihan Menembak

Daerah

Rayakan Idul Adha 1446 H, PWI Provinsi Jambi Sembelih Dua Ekor Sapi Kurban

Daerah

Ini Penjelasan BMKG Soal Fenomena Hujan ES