OTT Jadi Tontonan, Korupsi Tak Pernah Selesai Perluas Layanan Kesehatan, Babinsa Hadiri Sosialisasi SPM Posyandu di Sei Asam Golkar Kota Jambi Gelar Bakti Sosial, H. Budi Setiawan Tegaskan Soliditas Kader untuk Masyarakat PAC LDII Tambaksari Rutin Gelar Pengajian, Teguhkan Hati Jamaah dengan Akhlak Mulia Membina Generasi Qur’ani Sejak Dini, Masjid Al Mukmin Jadi Cahaya Pendidikan Agama di Jambi

Home / Nasional

Kamis, 24 Februari 2022 - 11:35 WIB

Kementan Genjot Produksi Daging Sapi Nasional

Sriwijayadaily

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi daging sapi di dalam negeri. Salah satunya adalah melalui program terobosan sistem integrasi sapi dengan sawit. Hal ini guna memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

Hal tersebut disampaikan Nasrullah pada acara 1st Stadium General Peluang dan Tantangan Implementasi Model Komersial dan Kemitraan Inti-Plasma, Rabu (23/2/2022).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah menyampaikan, pengembangan sapi dengan sistem integrasi sawit ini merupakan salah satu terobosan untuk menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri. Menurutnya, program terobosan ini didasari oleh minimnya lahan budidaya sapi bagi peternak.

“Saat ini masih sedikit lahan khusus bagi usaha peternakan, sehingga sangat tergantung dari sumber pakan ternak yang ada di sekitar lokasi peternak dan dilepas di areal lahan kosong dengan kualitas pakan yang rendah,” kata Nasrullah.

Baca :  Imbauan Nasional HUT ke-80 RI: "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju"

“Sistem pemeliharaan ini tentunya yang harus kita tingkatkan, kita contoh sistem pemeliharaan ternak di negara maju,” ucapnya.

Ia katakan, sistem usaha pembiakan sebagai penghasil sapi bakalan di negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil dan Argentina memiliki lahan penggembalaan yang luas. “Mari kita manfaatkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang luas ini untuk diintegrasikan dengan sapi,” imbuh Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah jelaskan bahwa pembiakan sapi di lahan perkebunan kelapa sawit diharapkan dapat memberikan aliran pendapatan tambahan bagi pemiliknya dan bisa mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi pelaku industri.

Saat ini luas perkebunan sawit di Tanah Air mencapai 16,38 juta Ha di 26 provinsi, yang terdiri dari perkebunan rakyat, BUMN dan perkebunan swasta. Kemudian, yang telah dimanfaatkan untuk integrasi mencakup kawasan seluas sekitar 132.000 Ha yang tersebar di 15 provinsi dengan total populasi sapi yang dikembangkan mencapai 66.000 ekor.

Baca :  Sekolah Rakyat: Jalan Baru Menuju Harapan Anak Bangsa

“Program integrasi sawit-sapi dapat memberikan nilai tambah bagi para pekebun dan sekaligus meningkatkan populasi sapi di dalam negeri,” terangnya.

Ia menambahkan usaha integrasi sawit-sapi juga bisa berkontribusi positif bagi pengembangan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) dan memberikan citra positif bagi komoditas kelapa sawit Indonesia dalam tataran global.

Kepala Dinas Perkebunan dan peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menyampaikan, salah satu program dalam percepatan penyediaan daging sapi atau yang dikenal SISKA KUINTIP (Sistem Integrasi Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma) akan terus didorong untuk diimplementasikan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan.

Program ini juga didukung dengan Pergub Nomor 053 Tahun 2021 tentang Percepatan Swasembada Sapi Potong Melalui Program Integrasi Sapi-Sawit. Selain itu juga sedang disusun Perda Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan yang didalamnya juga mengatur implementasi integrasi sapi-sawit.

Baca :  MK Putuskan Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Awal Babak Baru Demokrasi Indonesia

“Kami beharap program model seperti ini dapat berjalan baik untuk percepatan penyediaan daging sapi,” ucap Suparmi.

Sementara itu, Direktur Pakan Ditjen PKH Kementan, Agus Sunanto mengatakan, pemanfaatan biomassa pakan, khususnya dari perkebunan sawit ke depannya akan semakin ditingkatkan. Namun, tetap memperhatikan aspek mutu dan keamanan sebagai bentuk komitmen Kementan dapat menyediakan pakan yang terjangkau, berkualitas.

Ia Jelaskan, dalam pengembangan ternak sapi potong akan terus berupaya mendorong pengembangan sistem integrasi sapi sawit. Lantaran, dalam implementasinya sistem tersebut masih belum berjalan optimal dan perlu dukungan dari berbagai pihak.

“Kami menyampaikan apresiasi beberapa perusahaan yang telah menerapkan integrasi sawit-sapi untuk memajukan peternakan nasional,” tutup Agus.

Share :

Baca Juga

Nasional

Panglima TNI : Dimanapun TNI Berada TNI Harus Punya Nilai Manfaat Bagi Masyarakat, Termasuk Bantu Program Desa

Nasional

Dandim 0417/Kerinci Pantau Langsung Lokasi Banjir dan Longsor di Jalan Lintas Kerinci-Sumbar

Nasional

Bentuk Karaktek Generasi Penerus, Babinsa Koramil Sengeti Beri Wasbang Di Ponpes Yasin 9 Darussalam

Nasional

Kodam II/Sriwijaya Tandatangani Perjanjian Kerjasama Dengan Polda Sumsel

Nasional

Luar Biasa, Alat Berat Ini Tanpa Henti Bekerja Membuka Jalan Sasaran Fisik TMMD ke-117 Di Talang Silungko

Nasional

Jaga Kebugaran Tubuh, Ketua Persit Koorcab Rem 042 Bersama Anggota Laksanakan Jalan Santai

Nasional

Pengecekan HP Anggota Koramil 415-06/Pijoan, Tidak Ditemukan Aktivitas Judi Online

Nasional

Wujud Nyata Prajurit Kodim 0417/Kerinci Bantu Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor