Muaro Jambi, 14 Juni 2025 – Di sebuah sudut tenang di Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, tawa para purnawirawan bergema di tengah gemericik air dan kicau burung pagi. Bukan untuk apel siaga atau upacara seremonial, melainkan untuk menyapa satu sama lain sebagai sahabat, sebagai keluarga, sebagai manusia yang rindu akan kehangatan tanpa batas pangkat.
Adalah Kapten (Purn) Abd. Leman, pemilik Taman Pemancingan KTU 456, yang membuka ruang ini. Ia tak sekadar menawarkan kolam pancing atau mikrofon karaoke—ia menawarkan tempat pulang bagi jiwa-jiwa yang pernah berdinas penuh tanggung jawab, dan kini mencari ketenangan dalam kebersamaan.
“Tak ada tekanan, tak ada protokoler. Tempat ini milik kita semua. Di sini, yang bicara adalah tawa dan cerita,” ujar Kapten (Purn) Leman, disambut senyum hangat para sahabat lama dan baru.
Nampak hadir dalam suasana penuh kekeluargaan itu, para senior seperti Kolonel (Purn) Priono, Kolonel (Purn) Nurdin, Kolonel (Purn) Ade Sugiarto beserta para isteri, serta para purnawirawan lainnya dari berbagai angkatan. Momen ini terasa istimewa, karena semua hadir bukan sebagai mantan pejabat, tetapi sebagai saudara dalam kenangan dan harapan baru.
Kolonel (Purn) Priono menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya solidaritas setelah masa dinas berakhir.
“Di masa purna, kebersamaan justru menjadi kekuatan kita. Mari kita jaga persatuan ini sebagaimana pesan Presiden Prabowo: ‘Lebih baik memiliki seribu teman daripada satu musuh,’” ungkapnya.
Kolonel (Purn) Nurdin menambahkan, bahwa kegiatan seperti ini penting untuk terus digelorakan, sebagai bagian dari menjaga semangat pengabdian dalam bentuk baru yang lebih personal dan menyentuh.
“PEPABRI bukan hanya organisasi, ia adalah rumah bagi mereka yang dulu menjaga negeri. Kini, kita menjaga hati dan hubungan,” ujarnya.
Sementara itu, Robin Simangunsong yang memandu acara dengan gaya santai dan jenaka menyelipkan filosofi hangat dalam candanya:
“Meski kita sudah purna, semangat tidak pernah pensiun. Kita masih bisa memberi warna di mana pun berada.”
Tak ketinggalan Lukman, salah satu panitia yang bekerja di balik layar, memastikan semua berjalan lancar. Diam-diam, ia menjadi simbol semangat gotong royong yang masih hidup di kalangan para purnawirawan.
Taman Pemancingan KTU 456 sendiri terletak sekitar satu kilometer sebelum pusat Kumpeh dari arah Simpang Talang. Patokannya Kantor Camat Kumpeh Ulu—masuk ke lorong berpagar seng di samping kantor, lalu ikuti jalan sejauh 1 km. Warga sekitar akan dengan senang hati menunjukkan arah.
Kegiatan ini mungkin terlihat sederhana: memancing, bernyanyi, bercanda. Tapi justru dalam kesederhanaan itulah tumbuh kembali kekuatan yang tak kasat mata—kekuatan persaudaraan yang tulus dan abadi.
“Di sini, tidak ada senior atau junior. Yang ada hanyalah keluarga,” tutup Kolonel (Purn) Priono.**)
Alamat lengkap: Taman Pemancingan KTU 456, Desa Pudak, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36382.