Batanghari — Di tengah upaya pemerintah memperkuat swasembada pangan nasional, harapan itu tampak tumbuh subur di sawah-sawah Kelurahan Regas Condong, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Harapan itu tumbuh seiring hadirnya Babinsa Serka Syafwan Hadi, yang bukan hanya memantau, tetapi ikut mencangkul harapan bersama para petani.
Pada Sabtu (14/6/2025), Serka Syafwan turun langsung ke tengah ladang, mendampingi para petani dalam program Optimalisasi Lahan (Opla) dan Pompanisasi—dua program strategis pemerintah yang bertujuan menghidupkan kembali lahan tidur dan mengalirkan kehidupan lewat irigasi modern.
“Kami tidak ingin petani berjalan sendiri. Babinsa hadir untuk menjadi kawan diskusi, penguat semangat, sekaligus rekan kerja di lapangan,” ujar Serka Syafwan Hadi sambil meninjau aliran air yang mulai membasahi petak sawah yang sebelumnya kering.
Bagi petani, air adalah kehidupan. Dan dengan adanya pompanisasi, mereka kini bisa mengatur suplai air dengan lebih efisien. Tak lagi bergantung pada musim, mereka bisa mulai menanam dengan lebih pasti. Sementara program Opla membuka potensi ribuan meter lahan yang selama ini tidak produktif menjadi ladang harapan baru.
“Sekarang kami bisa panen lebih cepat, lebih bagus, dan lebih sering. Terima kasih Babinsa yang selalu bantu kami dari awal sampai panen,” ucap Pak Mansur, salah satu petani setempat, dengan senyum bangga.
Lebih dari sekadar pendampingan, kehadiran Babinsa di sawah menjadi bentuk nyata TNI Manunggal dengan Rakyat. Serka Syafwan tak hanya datang memberi arahan, tapi juga turun tangan, membantu menata pompa, mengukur aliran air, hingga ikut memeriksa kesiapan lahan.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal beras, tapi tentang ketahanan bangsa. Jika rakyat sejahtera dari tanahnya sendiri, maka negeri ini akan kuat dari akar hingga puncak,” tegas Serka Syafwan.
Dampak dari kolaborasi ini mulai terlihat. Produksi meningkat, lahan terlantar kembali hidup, dan yang terpenting—petani tak merasa sendiri. Mereka merasa dihargai, didengar, dan disertai oleh sosok yang biasanya identik dengan barak dan senjata, namun kini menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Inilah wajah TNI masa kini: hadir, mendengar, dan bergerak bersama rakyat. Dari sawah Muara Bulian, Serka Syafwan Hadi dan para petani menanam benih bukan hanya untuk panen padi, tapi juga untuk masa depan negeri yang mandiri dan bermartabat. **)