Jayapura, sriwijayadaily.com – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E., M.M., menerima audiensi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Bapak Sarles Brabar, S.E., M.Si., di Markas Kodam XVII/Cenderawasih, Selasa (17/12/2024). Pertemuan ini bertujuan membahas langkah-langkah konkret dalam upaya penanganan stunting di Papua.
Dalam audiensi tersebut, Sarles Brabar menyoroti pentingnya penanganan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai langkah krusial mencegah stunting. “Fokus kami adalah mengidentifikasi risiko stunting sejak dini dan memberikan intervensi tepat sasaran. Edukasi kepada orang tua dan keterlibatan komunitas sangat penting, terutama di daerah terpencil,” ujarnya.
BKKBN Papua juga menegaskan perlunya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, untuk menjangkau keluarga-keluarga yang membutuhkan. Program ini melibatkan edukasi langsung, penyediaan gizi, serta kampanye masif tentang pola asuh dan sanitasi yang baik.
Menanggapi hal tersebut, Mayjen TNI Rudi Puruwito menyatakan kesiapan TNI AD mendukung program pencegahan stunting. Ia menekankan pentingnya pemetaan data yang akurat dan penyusunan strategi berbasis kebutuhan lokal. “Data akurat menjadi dasar dalam menentukan langkah efektif. Kami juga siap membantu penyuluhan kepada masyarakat dan memastikan program ini berjalan merata hingga ke pelosok,” tegasnya.
Pangdam juga menyebutkan rencana kampanye bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting. Pendekatan ini akan melibatkan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi lokal untuk mempercepat pencapaian target penurunan angka stunting.
Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara Kodam XVII/Cenderawasih dan BKKBN Papua. Diharapkan, sinergi ini dapat menghasilkan dampak signifikan dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat Papua melalui penanganan stunting yang terintegrasi dan berkelanjutan.**