Kualatungkal — Dalam upaya mendukung pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin meluas di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, prajurit Kodim 0419/Tanjab mengadakan doa bersama di Masjid As-Syarif, Asrama Kodim 0419/Tanjab pada Rabu (04/09).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh masyarakat setempat dan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang turut serta dalam acara tersebut.
Acara doa bersama ini diadakan sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan di wilayah yang saat ini tengah dilanda karhutla, khususnya di Desa Catur Rahayu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kondisi karhutla yang kian memburuk di daerah tersebut membuat upaya pemadaman memerlukan dukungan yang lebih besar, termasuk melalui turunnya hujan.
Dalam sambutannya, Pasi Pers Kodim 0419/Tanjab, Kapten Inf Adil Tarigan, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari usaha spiritual dalam menghadapi bencana yang sulit dikendalikan sepenuhnya.
“Kita semua berharap bahwa melalui doa bersama ini, Tuhan akan memberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan di wilayah yang terbakar. Hujan akan sangat membantu proses pemadaman api oleh tim Satgas Karhutla yang saat ini tengah berjuang keras di lapangan,” ujar Kapten Inf Adil Tarigan.
Selain memohon hujan, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antara prajurit, masyarakat, dan instansi lainnya yang terlibat dalam penanganan karhutla. “Kebersamaan ini menjadi kekuatan kita untuk menghadapi musibah bersama-sama. Kita harus terus bersatu, baik dalam tindakan maupun doa, agar bencana ini segera teratasi,” tambahnya.
Acara doa bersama ini berlangsung dengan khidmat dan penuh harap. Para peserta tampak khusyuk dalam melantunkan doa, memohon agar kondisi cuaca segera berubah dan hujan turun di daerah yang sangat membutuhkan.
Dengan berlanjutnya upaya pemadaman di lapangan yang didukung oleh Satgas Karhutla serta doa dari berbagai pihak, diharapkan bencana karhutla di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat segera diatasi, sehingga kehidupan masyarakat dapat kembali normal.**