Koramil Tungkal Ulu Salurkan Beras Bulog, Warga Pematang Pauh Terbantu di Tengah Harga Pangan Melonjak Koramil Muara Sabak Salurkan Beras Bulog, Bantu Warga Kurang Mampu di Desa Catur Rahayu Menjaga Api Perjuangan, Merawat Masa Depan Bangsa Babinsa Talang Jauh Takziyah, Wujud Kepedulian TNI Terhadap Warga di Wilayah Binaan “Dak Biso Eloki, Jangan Ngerusak” — Menjaga Marwah PEPABRI dengan Jiwa Kesatria dan Semangat Kebangsaan

Home / Nasional

Jumat, 1 Juli 2022 - 19:21 WIB

Keamanan Makanan Jemaah Haji Terpantau Lewat TelePetugas

SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Kementerian Kesehatan memastikan makanan jemaah haji aman untuk dikonsumsi. Pemantauan dilakukan melalui dashboard TelePetugas.

Melalui TelePetugas, setiap harinya semua petugas kloter melaporkan hasil pemeriksaan. Data laporan makanan yang akan dikonsumsi oleh Jemaah setiap pagi, siang, dan malam secara real time.

Aktivitas ini menjadi early warning system bagi terjaminnya keamanan makanan bagi 100.051 Jemaah haji di 243 kloter di 40 maktab di Makkah selama operasional haji di Tahun 2022.

”Melalui sistem ini, memudahkan petugas melakukan pengawasan makanan bagi Jemaah haji. Makanan yang tidak laik makan, akan langsung diintervensi oleh petugas,” Jelas kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS, dalam laporannya, Jumat (1/7/2022).

Baca :  Ditbinmas Polda Jambi Gandeng Serambi Bersatu, Perkuat Edukasi Hukum dan Kamtibmas ke Masyarakat

Intervensi dilakukan secara bertahap, lanjut dr. Budi. Intervensi awal dilakukan dengan menghubungi TKH untuk melakukan konfirmasi.

Selain itu juga memastikan jemaah tidak mengkonsumsi makanan yang tidak laik dikonsumsi.

Tahapan selanjutnya dilakukan melalui pemeriksaan langsung yang dilakukan oleh tim sanitasi dan food security.

Pemeriksaan langsung dilakukan bersama tim catering Kementerian Agama langsung kepada katering dimaksud.

”Untuk makanan yang hasilnya baik, tentunya kita tidak lakukan intervensi,” tambah dr. Budi.

Baca :  Polri Kerahkan 5.800 Personel untuk Amankan HUT ke-79 Bhayangkara di Monas

Setiap harinya, Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter akan melakukan input data hasil pemeriksaan terhadap makanan yang akan dikonsumsi oleh Jemaah.

Pemeriksaan dilakukan setiap waktu makan pagi, siang, dan sore. Ada empat indikator dalam penilaian makanan jemaah haji, yaitu nasi atau lauk basi, makanan mentah, makanan berubah warna, dan makanan berubah rasa.

”Laporan yang paling sering ditemui adalah nasi yang kurang matang atau ngletis,” ungkap Ade Mashuri, Tim Sanitasi dan Food Security Daker Makkah.

Selama masa operasional haji, sampai Kamis (30/6) pukul 13.00 WAS, sebanyak 1.616 sampel makanan yang telah diperiksa dan diinput datanya oleh TKH.

Baca :  Hari Bhayangkara ke-79: LDII Apresiasi Peran Polri dalam Reformasi dan Perlindungan Masyarakat

Dari sejumlah tersebut, sebanyak 25 sampel yang tidak laik untuk dikonsumsi, dan dilakukan intervensi.

”Rekomendasi agar pemasakan lebih lama dan menambahkan jumlah air, agar nasi lebih empuk,” tambah Ade.

Rekomendasi lain yang juga diberikan, lanjut Ade adalah jeda waktu antara pemasakan dan distribusi makanan maksimal 6 jam.

Kemudian, proses penyimpanan disimpan dalam box heater (Lemari pemanas makanan) agar kualitas makanan tetap terjaga sesuai rekomendasi kesehatan lingkungan.

Share :

Baca Juga

Nasional

Danrem 044/Gapo Pimpin Acara Pencanangan ZI Dan Penandatanganan Pakta Integritas

Nasional

Bantuan Pakaian dari TNI untuk Masyarakat Terpencil di Perbatasan Papua Selatan

Nasional

Panglima TNI Perhatikan Kesejahteraan Prajurit Dengan Membangun Rusun di Atas Lahan Seluas 4.500 M2

Nasional

Panglima TNI Bagikan 300 Paket Sembako Untuk Pesantren Dan Masyarakat

Nasional

Satgas Pamtas Yonif 645/GTY Melaksanakan Sholat Idul Fitri Bersama Masyarakat Di Perbatasan RI-Malaysia

Nasional

Mulai 19 Januari 2022, Harga Minyak Goreng Rp14.000 per Liter

Nasional

Escape to the Caribbean for Stress-Free Holidays

Nasional

Presiden Optimis Pinang Biji Jadi Komoditas Ekspor Unggulan