JAMBI – Suasana penuh kehangatan dan kekhidmatan menyelimuti halaman belakang Hotel Nusa Wijaya, Jalan Kolonel Abunjani, Simpang III Sipin, Kota Jambi, pada Sabtu pagi, 7 Juni 2025. Di tempat inilah, Warga Magek (Warma) Jambi melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bagian dari peringatan Idul Adha 1446 H.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini telah menjadi agenda tahunan Warma Jambi. Lebih dari sekadar tradisi, kegiatan kurban ini mencerminkan nilai-nilai keikhlasan, kebersamaan, dan kepedulian sosial yang terus dirawat dalam tubuh organisasi. Ketua Warma Jambi, Buhaira—yang akrab disapa Boy—turun langsung memimpin penyembelihan dua ekor sapi hasil partisipasi warga Magek di Jambi.
“Ini bukan sekadar rutinitas, tapi momentum untuk meneguhkan rasa peduli dan memperkuat kebersamaan. Semangat ini perlu terus kita jaga,” ujar Buhaira dengan penuh keyakinan.
Daging kurban dibagikan kepada para penasehat, pengurus, dan seluruh anggota Warma. Panitia pelaksana yang bekerja secara solid memastikan distribusi berjalan tertib, adil, dan profesional. Setiap penerima diwajibkan membawa kupon serta mencantumkan nomor WhatsApp aktif—sebuah pendekatan administratif modern yang memudahkan pencatatan dan koordinasi. Hingga pukul 14.30 WIB, panitia masih berjaga, memastikan semua penerima mendapatkan haknya.
Sekretaris Warma Jambi, Imti Tsahlil Amri, turut menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa makna kebersamaan yang tercipta jauh lebih dalam dibandingkan sekadar proses distribusi daging kurban.
“Kita melihat bukan hanya ibadah yang terlaksana, tetapi juga nilai-nilai kekeluargaan yang menguat,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan salah satu penasehat Warma Jambi, B. Dt. Malako Kayo, yang hadir langsung menyaksikan prosesi kegiatan dari awal hingga selesai. Ia mengapresiasi kekompakan dan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh seluruh panitia dan anggota Warma.
“Ini adalah warisan budaya sosial yang patut kita pelihara. Nilai-nilai adat dan agama bertemu dalam semangat berbagi dan saling memperhatikan. Saya bangga melihat generasi muda Warma masih menjunjung tinggi tradisi ini,” ungkap Dt. Malako Kayo dengan nada haru.
Antusiasme warga pun sangat tinggi. Sejak pagi, mereka telah hadir dengan semangat, menyambut hangat momen kebersamaan ini. Tawa, canda, dan sapaan akrab antar anggota menciptakan suasana penuh kekeluargaan yang menjadikan peringatan Idul Adha kali ini terasa lebih istimewa. Lebih dari sekadar menerima daging, para anggota merasakan kehangatan dan perhatian sebagai satu keluarga besar.
Dalam kesempatan ini, panitia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta kurban yang telah mempercayakan dan mengamanahkan hewan kurbannya melalui Warma Jambi. Mereka adalah: H. Erizal Darlis, Hamka Fairus / Hendra, E. Dt. Basa Dipucuak, Buhaira, Hj. Erni Beti, H. Riswandi, Darwan, Windu Irayanto bin Kurniawan, B. Dt. Malako Kayo, Afrizal St. Mantari, Nofriadi, Zulfanetti binti Mohd Zaili, Hengki Rinaldo, Ahmad Basori, Nur’Aini, Asmarni, Zulhendri, dan H. Desi Mardani.
Panitia menyebut bahwa keikhlasan dan kontribusi para peserta kurban ini menjadi energi utama dalam menyukseskan kegiatan serta menyebarkan manfaat kepada sesama. “Semoga amal ibadah kurban ini diterima oleh Allah SWT dan menjadi ladang pahala yang terus mengalir,” ujar salah satu koordinator panitia.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa semangat berbagi dan berkontribusi dalam kebaikan masih tumbuh subur di tengah kehidupan masyarakat urban. Warma Jambi telah membuktikan bahwa perayaan Idul Adha bukan hanya soal penyembelihan kurban, tapi juga soal menyemai kasih, memperkuat iman, dan menumbuhkan solidaritas sosial yang tulus.
“Insya Allah, tradisi ini akan terus kita jaga dan tingkatkan sebagai sarana memperkuat iman, solidaritas, dan profesionalisme dalam kehidupan sosial kita,” pungkas Buhaira penuh harap.
Idul Adha bersama Warma Jambi bukan sekadar perayaan keagamaan, tapi pernyataan kebersamaan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, Warma telah menghadirkan makna sejati dari Idul Adha: berbagi, menyapa, dan saling menggenggam dalam kasih dan kepedulian.**)