SRIWIJAYADAILY.COM – Sebanyak 1.061 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan 36 mengikuti Pembukaan Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra) di Lapangan Parade IPDN, Jatinangor, Selasa (30/9/2025). Dari jumlah tersebut, 33 di antaranya merupakan putra-putri terbaik asal Sumatera Selatan.
Kegiatan yang berlangsung selama 12 hari ini bertujuan menanamkan nilai dasar kedisiplinan dan kepamongprajaan kepada para praja sebagai tahap awal pembentukan karakter.
Rektor IPDN, Halilul Khairi, menegaskan bahwa Diksarmendispra bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga proses penanaman nilai dan filosofi pelayanan.
“Selama 12 hari ke depan, mereka diperkenalkan dengan nilai baru. Sebagai calon pelayan masyarakat, posisinya secara filosofi berada di bawah rakyat, bukan merasa sebagai pengatur,” tegas Halilul.
Menurutnya, materi yang diberikan tidak hanya keterampilan baris-berbaris, tetapi juga dasar kepamongprajaan dan pelayanan publik, dengan pendampingan pelatih serta pengasuh agar nilai-nilai tersebut tertanam sejak dini.
Halilul menambahkan, para praja berasal dari 38 provinsi di Indonesia. Keberagaman ini, katanya, menjadi simbol persatuan dan sarana membangun kebhinekaan.
“Kampus IPDN adalah kampus nasional. Bhinneka-nya semua daerah, tunggalika-nya mereka satu bangsa Indonesia, satu tujuan, satu persaudaraan,” jelasnya.
Selain berlatih, praja juga didorong untuk membaur dengan masyarakat agar memahami kehidupan sosial tanpa kehilangan identitas sebagai calon aparatur negara.
“Mereka harus membaur, tetapi tetap menjadi perekat nasional. Jangan sampai kembali pada kedaerahan. Nilai kedaerahan harus dilebur dalam ikatan kebangsaan,” tandasnya.
Halilul berharap, nilai-nilai dasar yang ditanamkan melalui Diksarmendispra dapat menjadi pedoman hidup praja selama empat tahun masa pendidikan.
“Harapannya, mereka bisa mengadopsi nilai kampus IPDN sehingga kelak lahir aparatur yang profesional dan merakyat,” pungkasnya.**










