JAMBI – Dalam rapat pengurus yang berlangsung di ruang Ketua Pepabri, Tugu Juang, Kota Jambi, Sabtu (22/2/25). Ketua DPD Pepabri Provinsi Jambi, Kolonel (Purn) Bunadi, menegaskan bahwa organisasi ini tetap eksis dan berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia menyatakan bahwa Pepabri memiliki jati diri kebersamaan dan berwatak pejuang, dengan prinsip “Sekali pejuang tetap pejuang, sekali prajurit tetap prajurit, dan sekali Bhayangkara tetap Bhayangkara.” Ia juga menampik anggapan bahwa Pepabri sudah tidak aktif ataupun bubar di Jambi ini dan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar serta dipastikan orang tersebut tidak bertanggung jawab.
Dalam rapat tersebut, pengurus mengevaluasi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan serta menyusun program strategis ke depan. Salah satu hal yang dibahas adalah rencana rapat pengurus, baik di tingkat DPD maupun DPC, yang akan diwacanakan untuk dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting. Selain itu, pendataan anggota di tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jambi juga menjadi fokus utama guna memperkuat jaringan organisasi.
Pembahasan lainnya mencakup pengelolaan koperasi dan evaluasi rutin organisasi. Disepakati bahwa pertemuan evaluasi akan dilakukan minimal setiap tiga bulan sekali dan maksimal setiap enam bulan sekali. Selain itu, Setiap DPC diwajibkan melaporkan kekuatan anggotanya setiap enam bulan sekali untuk memastikan keaktifan dan kesinambungan organisasi.
Rapat ini juga membahas penghargaan bagi anggota yang telah mengabdi selama lima tahun di Pepabri. Anggota yang memenuhi syarat akan diberikan Satya Lencana sebagai bentuk apresiasi, dengan mekanisme koordinasi melalui pengurus. Selain itu, pengurus juga menyoroti aset organisasi, termasuk lahan hibah dari Pemerintah Provinsi Jambi, yang akan dikelola secara optimal untuk kepentingan bersama.
Ketua DPD Pepabri Provinsi Jambi mengimbau agar anggota yang belum memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) segera mengurusnya di sekretariat. Proses pengurusan KTA ini tidak dipungut biaya dan bertujuan untuk memperkuat identitas serta keanggotaan dalam organisasi.
Di akhir kegiatan, dilakukan penyerahan KTA kepada anggota baru oleh Ketua DPD Pepabri Provinsi Jambi, didampingi oleh Kepala Bidang Organisasi, Letkol Pengawetan Sutrisno. Beberapa anggota yang menerima KTA diantaranya adalah Kolonel (Purn) Nurdin, Kolonel (Purn) Ade Sugiarto, dan Letkol (Purn) Herman Sinaga serta Kompol (Purn) Rusmanto. Penyerahan ini menjadi bukti nyata bahwa Pepabri terus berkembang dan berupaya menjaga solidaritas serta perannya dalam mendukung kehidupan berorganisasi yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Kolonel Bunadi juga menjelaskan sejarah panjang dan perkembangan Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI) sebagai organisasi kemasyarakatan yang bersifat mandiri, berwatak pejuang, non-partisan, dan terbuka bagi seluruh purnawirawan serta warakawuri.
Sejarah PEPABRI dimulai di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno dengan inisiatif sekelompok pensiunan TNI yang terpanggil untuk terus berkontribusi bagi bangsa. Pada 1 September 1953, di Solo, didirikan Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PPAPRI), yang awalnya bersifat lokal dengan anggota dari wilayah Keresidenan Surakarta.
Kemudian, pada 12 April 1957, di Jakarta, lahir Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PERPAPRI) dengan semangat juang yang terus menyala. Puncaknya terjadi pada 10–12 September 1959 ketika PERPAPRI menggelar Kongres Nasional I di Kaliurang, Yogyakarta, yang menghasilkan penyatuan seluruh organisasi pensiunan dan janda Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) dalam satu wadah serta perumusan kode kehormatan “Catur Dharma.”
Pada Kongres Nasional III di Lembang, Bandung, pada April 1964, dilakukan beberapa perubahan penting, antara lain:
Pengintegrasian Persatuan Pensiunan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (PPAKRI) ke dalam organisasi.
Perubahan nama dari PEPAPRI menjadi PEPABRI.
Penggantian istilah “pensiunan” menjadi “purnawirawan” dan “Janda ABRI” menjadi “warakawuri.”
Penetapan 12 September sebagai Hari Purnawirawan sekaligus hari lahir PEPABRI.
Dalam perjalanannya, PEPABRI telah melakukan delapan kali penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan zaman.
Dengan semangat kebersamaan dan jiwa pejuang, Pepabri Provinsi Jambi menegaskan peran strategisnya dalam mendukung pembangunan nasional, menjaga keutuhan NKRI, dan memperkuat solidaritas antar anggota. Berbagai evaluasi dan rencana ke depan yang telah dibahas menunjukkan komitmen organisasi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata kepada bangsa.
Dengan sejarah panjang dan dedikasi yang tinggi, PEPABRI tetap menjadi simbol perjuangan dan wadah bagi purnawirawan TNI dan Polri, serta terus berupaya menjaga nilai-nilai kebangsaan bagi generasi mendatang.**