Ketua DPD Pepabri Jambi Tegaskan Pentingnya Menghargai Jasa Veteran dalam Peringatan HARVETNAS Ketua DPD Pepabri Jambi: Kami Hadir untuk Menghidupkan Api Perjuangan Langkah Bersama TNI di Batulelleng: Jalan Baru untuk Harapan Baru Danrem 042/Gapu dan Komisi I DPR RI Bahas Strategi Pertahanan dan Pembangunan Jambi Cegah Api Sebelum Muncul, Danrem 042/Gapu Pimpin Pemberangkatan Satgas Karhutla Jambi

Home / Portal Militer

Minggu, 1 Juni 2025 - 10:00 WIB

MERESAPI KEMBALI PANCASILA SEBAGAI BINTANG PEMANDU

Oleh: Dr. Arfa’i, SH, MH.

Dosen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Jambi

Tanggal 1 Juni 2025 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Meskipun pada tanggal 1 Juni 1945 belum terjadi finalisasi atas nama dan isi Pancasila, namun karena istilah “Pancasila” pertama kali diutarakan oleh Ir. Soekarno sebagai usulannya untuk dasar negara Republik Indonesia, maka tanggal ini diperingati secara nasional.

Perlu diketahui bahwa kelima dasar negara tersebut baru secara resmi disahkan pada 18 Agustus 1945 dan dimuat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 tanpa menyebut istilah “Pancasila” secara eksplisit. Meski demikian, sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pondasi dan bintang pemandu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, setiap peringatan Hari Lahir Pancasila seharusnya dijadikan momen untuk merenungkan dan meresapi kembali nilai-nilai luhur Pancasila, baik sebagai ideologi, dasar negara, maupun pedoman hidup bangsa.

Tiga Pilar Kekuatan Bangsa

Maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantung pada tiga hal utama:

1. Ideologi yang dianut,

2. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pemerintahan dan masyarakat,

Baca :  Cegah Stunting, Satgas Yonif 642/Kps Gelar Program Makanan Bergizi di Papua Barat

3. Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki.

Ketiga aspek ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan, dengan ideologi sebagai pengikat utama. Negara dengan SDA dan SDM unggul tetap akan gagal bila rakyatnya tidak menaati ideologi negaranya. Sebaliknya, ideologi yang baik tanpa dukungan SDM dan SDA yang memadai juga tidak akan membawa kemajuan. Maka dari itu, ideologi – dalam hal ini Pancasila – menjadi kunci utama.

Pancasila: Ideologi Asli Bangsa Indonesia

Setiap negara pasti memiliki ideologi sebagai fondasi nilai dan arah kebijakan. Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang memiliki ideologi dengan karakteristik khas – lahir dari budaya, agama, dan adat-istiadat yang telah hidup dalam masyarakat sejak lama. Pancasila adalah hasil dari nilai-nilai yang bersumber dari dalam bangsa Indonesia sendiri, bukan adopsi dari luar. Oleh karena itu, Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka (Kaelan, 2004) karena mampu berkembang sesuai zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Paradigma dalam Mengimplementasikan Pancasila

Memperingati Hari Lahir Pancasila adalah momen penting untuk menata kembali cara pandang dan paradigma kita dalam mengimplementasikan nilai-nilainya. Namun, dalam pelaksanaannya, muncul beberapa paradigma yang seringkali menyesatkan:

Baca :  Babinsa Tanjung Raden Ikuti Rapat Pemantapan MTQ Tingkat Kecamatan Danau Teluk ke-VIII, Siap Dukung Suksesnya Acara

1. Paradigma sektarian

Menganggap bahwa pelaksanaan Pancasila dapat disesuaikan secara mutlak dengan adat, agama, atau kepercayaan masing-masing, tanpa mempedulikan kesatuan NKRI. Paradigma ini berpotensi memicu konflik, karena menjadikan kelompok lain sebagai “yang berbeda” bahkan sebagai musuh.

2. Paradigma liberal

Menganggap bahwa Pancasila hanyalah kumpulan nilai yang dapat disesuaikan dengan selera publik atau media sosial. Akibatnya, pembentukan peraturan perundang-undangan dan praktik demokrasi tidak lagi berpijak pada nilai-nilai dasar bangsa.

3. Paradigma ideal (yang seharusnya)

Menempatkan Pancasila sebagai dasar utama, yang memandu seluruh adat, agama, dan kepercayaan agar tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Konsep Bhineka Tunggal Ika menjadi perekat keragaman. Dalam paradigma ini, menjalankan adat atau agama berarti juga menjalankan Pancasila.

Paradigma ideal inilah yang seharusnya dijadikan pegangan. Pancasila bukan alat politik, bukan pula sekadar retorika. Ia adalah landasan moral dan hukum bangsa.

Pancasila Sebagai Ideologi Non-Operasional

Kaelan (2004) menyebut Pancasila sebagai ideologi non-operasional, artinya lima sila Pancasila tidak bisa langsung diterapkan tanpa dukungan sistem. Agar Pancasila menjadi ideologi yang operasional, diperlukan empat komponen penting:

Baca :  RPJMD dan Pembangunan yang Berakar pada Kebutuhan Rakyat

1. Peraturan perundang-undangan,

2. Pembentuk undang-undang (legislatif dan eksekutif),

3. Pelaksana peraturan,

4. Masyarakat.

Semua elemen ini harus bekerja secara terpadu dan selaras. Sayangnya, dalam praktiknya, pembentuk regulasi sering menjadi titik masalah, karena tafsir terhadap Pancasila kerap dipengaruhi oleh kepentingan politik atau kelompok tertentu.

Refleksi Hari Lahir Pancasila

Oleh karena itu, pada peringatan Hari Lahir Pancasila ini, anggota legislatif dan eksekutif perlu merenungi kembali perannya sebagai pelayan rakyat yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila. Mereka mesti menempatkan Pancasila sebagai bintang pemandu dalam setiap kebijakan dan keputusan. Begitu pula masyarakat, harus memahami dan menjalankan Pancasila bukan sebagai hafalan semata, tetapi sebagai nilai hidup yang mempersatukan.

Dengan meletakkan Pancasila pada tempatnya, kita berharap bangsa ini tetap kokoh berdiri dalam keberagaman, menjadi bangsa yang maju, adil, dan bermartabat di bawah naungan ideologi luhur yang telah digali dari akar bangsa sendiri.**)

Share :

Baca Juga

Portal Militer

Danrem 042/Gapu dan Gubernur Jambi Hadiri Harganas ke-32: Keluarga sebagai Pilar Ketahanan Bangsa

Portal Militer

Madrasah Nurul Iman Tampil Cantik, Sentuhan TMMD Kodim 0419/Tanjab Bangkitkan Semangat Belajar

Portal Militer

Babinsa Sakernan Dampingi Petani Tambah Luas Tanam Padi, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan

Portal Militer

Babinsa Hadiri Musdes RKPDes, Dorong Sinergi Pembangunan Pertanian dan Kesehatan di Desa Tebat Patah

Portal Militer

Tim Satgas TMMD ke-124 Kodim 0419/Tanjab Lanjutkan Pembersihan Lingkungan Sumur Bor di Desa Beram Itam Kanan

Portal Militer

TNI Berperan Aktif dalam Pemulihan Korban Kebakaran di Jambi

Portal Militer

Babinsa Pasar Jambi Aktif Laksanakan Komsos di RT 03, Perkuat Kemanunggalan dengan Warga

Portal Militer

Babinsa Desa Sogo Buka Akses Jalan Perkebunan, Dorong Kemajuan Pertanian dan Kesejahteraan Warga