DPD Pepabri dan FKPPI Jambi Gelar Rapat Persiapan HUT ke-66 dan ke-47 LAN Jambi Gelar Perayaan HUT ke-80 RI untuk Perkuat Kebersamaan Golkar Kota Jambi Perkuat Kebersamaan lewat Bakti Sosial dan Penghargaan bagi Kader Danrem 043/Gatam Kunker ke Yonif TP 848/SPC, Dorong Semangat dan Kekompakan Prajurit Babinsa Kawal Karnaval HUT RI ke-80 di Kota Jambi, Warga Antusias Menyaksikan

Home / Nasional

Minggu, 16 Juni 2024 - 00:02 WIB

Keputusan Besar Sang Kolonel, Kontribusi Vasektom Berujung Penghargaan, Debok ‘Tetap Perkasa’

Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH

Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH

PALEMBANG – Keputusan Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH, melakukan vasektomi, berbuah manis. Kepala Jasmani Kodam (Kajasdam) II/Sriwijaya itu akan mendapatkan penghargaan Dharma Karya Kencana, pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 nanti.

”Saya melakukan vasektomi  pada tahun 2007 silam. Tapi memang penghargaannya baru tahun 2024 ini,” ungkap Kajasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH, di ruang kerjanya, Jumat, 14 Juni 2024.

Peringatan Harganas ke-31 Tahun 2024, akan berlangsung di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Puncaknya pada 29 Juni 2024, dihadiri Presiden RI Joko Widodo. “Malam penghargaannya, 28 Juni 2024, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang,” jelas Debok.

Debok mengulas seputar vasektomi yang dilakukannya. Tahun 2007 itu, disebutnya ada launching KB untuk pria di Kota Palembang. Bertempat RS Rika Amelia. ”Saya yang pertama dilakukan saat itu,” kenang abituren Akmil 1993 itu.

Keputusan besar itu, tidak diambilnya serta-merta. Tapi sudah didiskusikan lebih dulu dengan istri tercinta, Ny Yenni Novitasari. “Alhamdulillah, istri ACC, mendukung,” ungkap Debok, yang sebelumnya menjabat Kabintaljarahdam XIII/Merdeka, di Manado.

Tentu ada alasan, istrinya mendukung Debok melakukan vasektomi. Pertama, mereka memang sudah tidak berkeinginan menambah anak lagi. “Anak 3,  waktu itu sudah cukup besar-besar. Kalau sekarang, anak pertama lagi S2, anak kedua sedang coas, anak kedua SMA,” urai Debok.

Selain itu, alasan lain istrinya sempat tidak cocok dengan beberapa jenis KB perempuan yang dijalani. Tidak ingin istrinya ’menderita’ oleh KB, sehingga Debok bersedia mengalah. ”Kita tidak boleh egois, namanya sayang istri,” ucap sang Kolonel yang dikenal blak-blakan itu.

Baca :  Sekolah Rakyat: Jalan Baru Menuju Harapan Anak Bangsa

Cukup 2 alasan itu, Debok melakukan KB pria berupa vasektomi. Menurutnya, prosesnya tidak lama, paling 10-20 menit. Hasilnya? ”Tidak ada masalah, normal-normal saja. Rasanya sama saja (seperti sebelum vasektomi). Yang pasti, masih tetap perkasa tuh,” ucapnya tertawa.

Sebab beda antara vasektomi dan kebiri. Bila dikebiri, Debok menjelaskan, dilakukan dipotong sehingga menghilangkan fungsinya. Tidak menghasilkan sperma lagi, bahkan menurunkan hasrat seksual atau libido. “Kebiri itu umumnya dilakukan pada binatang,” jelasnya.

Beda halnya dengan vasektomi, lanjut Debok, hanya ditutup saluran spermanya. Ada 2 metode, dipotong, atau dijepit salurannya. ”Jadi kalau melakukan hubungan, tidak akan mengakibatkan kehamilan. Karena tidak ada sel spermanya. Jadi ya, rasanya tetap sama,” paparnya.

Karena itu, Debok ingin menyampaikan perbedaan antara kebiri dan vasektomi. ”Dengan vasektomi tidak ada risiko, kita tatap sebagai pejantan tangguh. Prosesnya juga cepat, 10-20 menit. Apalagi gratis, dapat uang saku pula Rp300 ribu sekarang,” terangnya.

Sebagai Duta Vasektomi, Debok mengajak para pria yang sayang istri, untuk bersedia melakukan KB. “Sekarang di sini, sudah ada sekitar 10 ribu pria yang melakukan vasektomi. Anggota TNI juga banyak. Yang lain ayo, ikut vasektomi juga,” ajaknya.

Baca :  Pastikan Situasi Kondusif, Babinsa Pantau Harga Sembako di Pasar Tradisional Pelayangan

Namun mantan Kasiter Kasrem 044/Gapo itu menambahkan, ada beberapa persyaratan bagi pria bisa divasektomi.  ”Seperti, tidak penyakit gula darah. Kemudian, alat kelaminnya masih berfungsi. Usia tidak di bawah 30 tahun. Kalau belum punya anak, juga biasanya tidak diperkenankan,” tambahnya.

Terkait penghargaan atas vasektomi yang dilakukannya, Debok menjelaskan itu dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Bahwa dia telah memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai Penerima Tanda Penghargaan Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Dari undangan yang telah diterimanya, para penerima penghargaan itu berdasarkan Keputusan Kepala BKKBN Nomor 100/KEP/G2/2024 tentang Penerima Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana, Wira Karya Kencana, Dharma Karya Kencana, dan Cipta Karya Kencana Tahun 2024.

Dalam undangan dari BKKBN tertanggal 5 Juni 2024, dari Provinsi Sumsel ada 4 orang yang akan menerima penghargaan Dharma Karya Kencana. “Selain saya, ada Pj Wali Kota Lubuklinggau, Pj Bupati OKU, dan Pj Ketua TP-PKK Kabupaten OKU,” urai Debok.

Sebelumnya dalam kunjungan kerjanya ke Kota  Palembang, 20 Mei 2024 lalu, Kepala BKKBN  dr Hasto Wardoyo menekankan pentingnya daerah turut mensosialisasikan kontrasepsi atau KB pria (vasektomi).

“Melihat pelayanan kontrasepsi, mantap, yakni steril untuk seumur hidup. Kita juga kampanye di mana-mana bahwa KB pria juga ditingkatkan,” ujar Hasto, di Kampung Keluarga Berkualitas Cempaka di Kota  Palembang.

Baca :  Babinsa Ma Bulian Ajak Pemuda Pulau Betung Jadi Pelopor Kebaikan dan Agen Perubahan

Hasto mengajak para pria atau suami untuk tidak ragu menjalani vasektomi karena gratis, bahkan bisa mendapatkan uang istirahat.  Jadi ayolah, teman-teman kalau ada yang sudah memenuhi syarat dan tertarik vasektomi, ayo kita vasektomi,” ajaknya.

Kalau biaya sendiri, vasektomi bisa Rp 2-3 juta. Tapi ini dibayar oleh pemerintah secara gratis. Bahkan ada tambahan dana, untuk beristirahat bagi suami yang bersedia menjalani vasektomi. “Diberikan uang untuk istirahat tiga hari gitu ya, umumnya Rp300 ribu,” jelasnya.

Pada peserta vasektomi yang pernah dia temui, semuanya masih dalam keadaan sehat dan normal seperti sebelum melakukan prosedur tersebut. Usai melakukan pembedahan, umumnya pasien tidak perlu rawat inap dalam jangka waktu lama dan bisa langsung pulang.

Pada 2024, vasektomi sudah dilakukan merata di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan dokter bedah urologi di masing-masing daerah.

Menurut data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) BKKBN pada Mei 2024, terdapat 0,1 persen atau 27 dari 27.371.689 peserta keluarga berencana (KB) aktif yang melakukan vasektomi. (air/**)

Artikel ini dikutip dari media online SUMATERAEKSPRES.ID dengan Judul Keputusan Besar Sang Kolonel, Vasektomi Berujung Penghargaan Puncak Harganas ke-31, Debok Tetap Perkasa

Share :

Baca Juga

Nasional

Kejuaraan Mok’s Taekwondo Championship 4 Pangdam II/Sriwijaya 2023 Resmi Ditutup

Nasional

Babinsa Dampingi Kegiatan Posbindu Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Warganya

Nasional

Sosialisasikan Bahaya Karhutla, Satgas TMMD Kodim Tanjab Pasang Sepanduk “Api Adalah Musuh Bersama“

Nasional

Satgas Yonif RK 115/ML Melaksanakan Pembinaan Terhadap Pemuda Kampung Kulirik Melalui Kegiatan Olahraga Voli

Nasional

Pakurem 042/Gapu Ikuti Reviu LK Satker Semester II TA 2022

Nasional

Babinsa Paal V Gelar Kegiatan Komunikasi Sosial untuk Pererat Sinergitas dengan Masyarakat

Nasional

Operasi Gaktib dan Yustisi Kodam II/Swj Tekan Pelanggaran Prajurit TNI di Sumbagsel

Nasional

Aksi Biadab Dan Tak Berperikemanusiaan, KKB Bunuh Sesama Masyarakat Asli Papua