TEBO – Sabtu (22/2) pagi yang cerah di Desa Teluk Kuali, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, tampak lebih semarak dari biasanya. Di tengah hamparan lahan yang baru dibuka, suara cangkul bertemu tanah, gelak tawa warga, dan arahan dari anggota TNI membentuk simfoni kebersamaan yang menghangatkan suasana. Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0416/Tebo bersama warga bahu-membahu membuka lahan seluas dua hektar untuk ketahanan pangan. Tak sekadar menanam jagung, mereka tengah menanam harapan untuk masa depan yang lebih mandiri.
Di antara mereka, berdiri Lettu Inf Feri Erza Putra, Pasiter Satgas TMMD Ke-123, yang dengan penuh semangat menjelaskan makna dari kerja keras hari itu. “Ketahanan pangan bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga tentang kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Kami ingin membantu Desa Teluk Kuali agar mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan meningkatkan perekonomian warganya,” tuturnya.
Warga desa, yang awalnya ragu apakah mereka bisa mengolah lahan ini, kini tampak lebih optimistis. Salah satunya adalah Pak Jamil (50), seorang petani yang selama ini mengandalkan hasil kebun kecilnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Dulu kami ingin mengembangkan pertanian, tapi lahan dan alat terbatas. Sekarang dengan bantuan dari TNI, kami merasa lebih bersemangat. Insya Allah hasil panennya bisa menambah penghasilan kami,” katanya dengan mata berbinar.
Kepala Desa Teluk Kuali, Syopian, juga tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Baginya, kehadiran TMMD tidak hanya membantu membuka lahan, tetapi juga membangun semangat gotong royong yang mulai pudar. “Warga kami kembali percaya bahwa dengan kerja sama, tantangan seberat apa pun bisa diatasi. Ini bukan hanya soal lahan, tetapi soal kebersamaan dan harapan,” ujarnya penuh keyakinan.
Di bawah terik matahari, tangan-tangan penuh semangat terus bekerja. Keringat yang mengalir di dahi mereka bukanlah tanda kelelahan, melainkan bukti perjuangan untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka sadar, jagung yang akan tumbuh kelak bukan hanya sekadar tanaman, tetapi simbol kemandirian desa mereka.
Ketahanan pangan di Desa Teluk Kuali kini tidak lagi sekadar impian. Dengan gotong royong, ketulusan, dan semangat kebersamaan, mereka telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Dan di antara barisan jagung yang kelak akan tumbuh, tersimpan cerita perjuangan dan harapan yang akan dikenang selamanya.**