Jakarta, sriwijayadaily.com – Dalam sejarah panjang Kodam Jaya/Jayakarta yang berdiri sejak 1949, tercatat satu fakta langka yang mungkin jarang diketahui masyarakat. Kodam Jaya pernah dipimpin oleh dua generasi dari satu keluarga—ayah dan anak—yang masing-masing menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam). Fakta unik ini menjadi perhatian, terutama pada peringatan HUT ke-75 Kodam Jaya pada 24 Desember 2024 kemarin.
Nama Letjen TNI (Purn) Norman Sasono menjadi bagian penting dari sejarah Kodam Jaya. Beliau menjabat Pangdam Jaya pada periode 12 Oktober 1977 hingga 1982. Norman, seorang lulusan Akademi Militer Malang 1945 dan perwira Corps Polisi Militer (CPM), dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin.
Selama masa jabatannya, Norman menghadapi tantangan besar, termasuk ancaman spionase internasional. Pada 4 Februari 1982, Norman memimpin operasi yang berhasil membongkar jaringan mata-mata Uni Soviet di Jakarta. Operasi tersebut menangkap Letkol Sergei Egorov, asisten atase militer Kedutaan Besar Uni Soviet, yang tertangkap basah melakukan transaksi dokumen rahasia negara. Operasi ini menjadi salah satu keberhasilan besar dalam dunia kontrak intelijen Indonesia.
Marciano Norman, salah satu putra Norman Sasono, melanjutkan jejak sang ayah. Lahir di Kalimantan pada 28 Oktober 1954, Marciano adalah lulusan AKABRI tahun 1978 yang berkarier di Kesatuan Kavaleri TNI-AD.
Pada 2010, Marciano dipercaya menjabat Pangdam Jaya, mengikuti jejak ayahnya. Selama masa jabatannya hingga 2011, Marciano dikenal atas ketegasannya dalam menegakkan disiplin di lingkungan TNI. Langkahnya membawa puluhan anggota TNI yang melanggar hukum ke Pengadilan Militer menunjukkan komitmen terhadap integritas organisasi.
Selepas menjabat Pangdam Jaya, Marciano diangkat menjadi Komandan Kodiklat TNI-AD pada 2011, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, Marciano aktif sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), memimpin organisasi yang bertanggung jawab atas pembinaan olahraga nasional.
Kisah dua generasi keluarga Norman yang memimpin Kodam Jaya menjadi inspirasi bagi para prajurit TNI dan masyarakat luas. Nilai-nilai kepemimpinan, profesionalisme, dan keberanian yang ditunjukkan oleh Norman Sasono dan Marciano Norman menjadi warisan berharga bagi TNI dan bangsa Indonesia.
“Dedikasi mereka menunjukkan bagaimana integritas dan keberanian dapat diwariskan lintas generasi. Ini adalah bagian dari sejarah penting Kodam Jaya,” ujar seorang pejabat Kodam Jaya dalam peringatan HUT ke-75.
Kodam Jaya terus mengukir prestasi dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah Ibu Kota. Kisah keluarga Norman menjadi salah satu catatan bersejarah yang menunjukkan peran penting TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa.**
(Sumber: Pendam Jaya)