Babinsa Talang Banjar Jalin Komsos dengan Tokoh Pemuda untuk Perkuat Kebersamaan Danrem 043/Gatam Sambut Gubernur Lampung: Jalin Soliditas dan Sinergi Warga Keluhkan Parkir Ganda di Pasar Angso Duo Jambi, Diduga Pungli Polresta Jambi Hadiri HUT Pramuka ke-64 Tingkat Kota Jambi Semarak Pawai Pembangunan HUT ke-80 RI, Danrem 042/Gapu Teguhkan Kebersamaan TNI, Pemerintah, dan Rakyat Jambi

Home / Nasional

Sabtu, 20 November 2021 - 14:06 WIB

Dokter Reisa Ajak Masyarakat Jadikan 2022 Tahun Terakhir Pandemi COVID-19 Indonesia

SRIWIJAYADAILY

Juru Bicara Pemerintah  Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat menjadikan 2022 sebagai tahun terakhir Indonesia dalam masa pandemi COVID-19.

Untuk mendukung upaya ini, masyarakat diharapkan mendukung percepatan vaksinasi dan turut menekan potensi munculnya gelombang ketiga pada liburan panjang akhir tahun 2021.

Menurut Reisa, saat ini percepatan dan pemerataan vaksinasi memang tetap menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam penanganan COVID-19.

“Selain terus memastikan pasokan vaksin aman, pemerintah juga mendorong masyarakat membantu tercapainya target 70 persen penduduk tervaksinasi pada akhir 2021,” katanya Sabtu (19/11) melalui KPCPEN secara virtual yang juga disiarkan Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9).

Baca :  Satgas Pamtas Yonarhanud 15/DBY Peduli Kesehatan Anak Perbatasan di SDK Nilulat

Reisa menyebutkan, tingginya antusiasme masyarakat Indonesia akan vaksinasi COVID-19, menjadikan penyuntikan vaksinasi dapat mencapai rata-rata 2 juta dosis per hari.

“Hari ini bahkan sudah lebih dari 220 juta suntikan diberikan kepada masyarakat. Target WHO (Badan Kesehatan Dunia) bahwa 40 persen warga divaksin lengkap di akhir tahun ini pun sudah dilewati,” tuturnya.

Meski demikian tambahnya, ia menekankan bahwa Indonesia masih memiliki tugas mengejar pemerataan cakupan vaksinasi untuk menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan, seperti kelompok lansia, penderita komorbid, penyandang disabilitas, populasi ibu hamil, juga anak-anak.

Baca :  Mentan Amran Bongkar Praktik Curang di Pasar Beras, 212 Merek Bermasalah Dilaporkan ke Kapolri dan Jaksa Agung

Kepada kelompok 88 juta orang yang sudah divaksin lengkap, ia mengajak memastikan 45 juta orang lainnya yang baru divaksin dosis pertama agar dapat melengkapi vaksinasinya.

“Dan yang terlebih penting, 88 juta dan 45 juta ini ikut memastikan sekitar 74 juta orang lainnya yang masuk dalam sasaran namun belum divaksin sama sekali, segera mendapatkan hak mereka. Cuma dengan bersama-sama kita bisa akhiri pandemi ini,” tegasnya.

Baca :  Dorong Ekonomi Mandiri, TNI Dukung Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Sogo

Karena itu, ia menekankan, seharusnya bukan suntikan booster yang dicari, melainkan booster atau alat untuk meningkatkan kekebalan bersama.

“Sesuai pesan Menteri Kesehatan, apabila 70 persen dari sasaran vaksinasi sudah mendapat dosis lengkap, maka Indonesia akan mulai memvaksinasi anak 6 sampai dengan 11 tahun,” lanjutnya.

Kesempatan yang sama, Reisa juga mengajak masyarakat bersikap hati-hati menyikapi masa liburan Natal dan Tahun Baru, potensi munculnya gelombang ketiga.

“Sudah terbukti setiap masa libur mobilitas masyarakat yang tidak dibatasi akan hanya berujung kepada kenaikan kasus,” tutupnya.

Share :

Baca Juga

Nasional

Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung Oleh Satgas TNI 328

Nasional

Babinsa dan Warga RT 10 Perumahan Kedaton Sepakati Solusi Bersama Lewat Musyawarah

Nasional

Kodim 0402/OKI Raih Juara I Lomba Karya Jurnalistik TMMD Ke-115

Nasional

Ramadan Penuh Berkah, Koramil 07/Pelayangan Bagikan Takjil Untuk Pengguna Jalan

Nasional

Satgas TNI Gagalkan Penyelundupan Ganja 2 Kg di Perbatasan RI-PNG

Nasional

Aksi Heroik Babinsa Selamatkan Warga Hanyut Di Sungai Lengkukam Desa Sidomulyo

Nasional

Kasad Tinjau TNI AD Manunggal Air di Pemukiman Eks Timor Timur

Nasional

Sambut Libur Nataru, Dandim Sarko Ajak Masyarakat Disiplin Prokes