Jambi – Suasana di Markas Denhubrem 042 di Jalan Untung Suropati, Jelutung, Kota Jambi, terasa berbeda pagi itu, Kamis (27/3). Raut wajah para prajurit tampak cerah, menandakan momen yang mereka tunggu-tunggu telah tiba. Hari ini, Komandan Detasemen Hubrem (Danden Hubrem) 042, Letkol Chb Indra Wijaya, memimpin langsung upacara pelepasan cuti gelombang pertama bagi personel dalam rangka menyambut Idul Fitri 1446 H.
Sebelum keberangkatan, Letkol Indra Wijaya memberikan wejangan kepada para prajuritnya. Ia menekankan pentingnya keselamatan dalam perjalanan, mengingat arus mudik yang semakin padat menjelang hari raya.
“Kami mengingatkan anggota agar selalu berhati-hati di jalan, patuhi aturan lalu lintas, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Jangan terburu-buru, yang penting selamat sampai tujuan dan bisa berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat,” pesannya.
Selain pesan keselamatan, Letkol Indra Wijaya juga mengingatkan para prajurit untuk menjaga disiplin dan etika sebagai prajurit TNI. Ia menegaskan agar mereka tidak terpengaruh oleh isu-isu yang berkembang di masyarakat, termasuk tuntutan mahasiswa terkait UU TNI maupun berbagai peristiwa di daerah lain.
“Sebagai prajurit, kita harus tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab kita. Jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang berkembang. Tetap jaga profesionalisme dan citra baik TNI,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Kita harus selalu bekerja sama dengan Polri, karena tugas kita sejalan dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Jalin komunikasi yang baik dan tetap bersinergi di lapangan,” tambahnya.
Sebelum melepas keberangkatan para personel, Letkol Indra Wijaya tak lupa menyampaikan harapan dan doa bagi mereka.
“Selamat merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Semoga perjalanan kalian aman, lancar, dan rumah yang ditinggalkan tetap dalam kondisi baik. Tetap jaga nama baik satuan di mana pun berada,” pungkasnya.
Momen ini menjadi pengingat bahwa di balik tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit, ada sisi humanis yang tetap dijaga—kebersamaan, kepedulian, dan rasa kekeluargaan yang erat di lingkungan militer.**