SRIWIJAYADAILY.COM – Di tengah kehidupan desa yang tenang di Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Sabtu siang, 18 Oktober 2025, seorang Babinsa tampak duduk santai di ruang tamu rumah warga. Bukan untuk operasi militer atau kunjungan resmi, tetapi sekadar berbincang—tentang keamanan kampung, sawah, hujan yang tak kunjung turun, hingga anak-anak muda yang mulai jarang terlihat di musala.
Babinsa itu adalah Serka Suhendi, anggota Koramil 415-02/Mersam Kodim 0415/Jambi. Ia datang menjalankan tugas Komunikasi Sosial (Komsos), salah satu metode pembinaan teritorial TNI untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat.
“Komsos ini bukan hanya formalitas. Ini cara agar kami tetap dekat dengan warga dan tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” kata Serka Suhendi pelan, sambil menyeruput teh yang disuguhkan tuan rumah.
Percakapan berlangsung hangat. Beberapa warga mengutarakan kegelisahan tentang keamanan malam hari, jalan desa yang mulai rusak, dan anak-anak muda yang mulai terpengaruh lingkungan luar. Suhendi mendengarkan tanpa menggurui, lalu perlahan menimpali dengan ajakan sederhana: menjaga kampung dimulai dari kesadaran bersama.
“Keamanan itu bukan hanya tugas aparat. Kalau warga peduli, saling mengingatkan dan tidak diam saat ada masalah, desa ini akan tetap aman,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kebersamaan jauh lebih kuat daripada tembok pagar atau patroli malam. Babinsa tidak bisa bekerja sendiri; masyarakat pun tidak bisa menyerahkan semuanya kepada negara.
Warga menyambut baik kehadiran Babinsa. Mereka merasa didengarkan, bukan diarahkan. Beberapa bahkan mengaku lebih terjaga ketika tahu ada Babinsa yang rutin turun ke desa, bukan hanya saat ada konflik atau acara besar.
“Kami merasa tidak sendiri. Babinsa selalu hadir, bukan hanya saat upacara atau kegiatan resmi,” kata salah seorang warga.
Melalui kegiatan seperti ini, TNI tak hanya hadir sebagai aparat negara, tetapi juga sebagai sahabat rakyat—mendengar keluhan, menawarkan solusi, dan memastikan percikan kecil tidak menjadi api.
Serka Suhendi menutup percakapan dengan kalimat sederhana namun sarat makna: “TNI dan rakyat itu satu. Kalau kita bersama, desa akan selalu aman.”**










