SUAK KANDIS – Kecamatan Kumpeh di Kabupaten Muaro Jambi menggelar Festival Bajolo di Ujung Tanjung, Kamis (27/6/2024).
Acara yang diselenggarakan oleh Forkopimcam Kumpeh bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini berhasil menarik perhatian puluhan warga dan pemuda dari sekitar Kecamatan Kumpeh.
Festival yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 30 Juni 2024 ini menampilkan Tarian Nugal Bejolo, yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat dusun Tanjung dalam aktivitas bertani, dari menanam hingga panen. Peserta dari berbagai latar belakang profesi seperti siswa SMP, guru, seniman, anggota sanggar, dan masyarakat umum ikut ambil bagian dalam festival ini.
Kepala BPPK Kabupaten Muaro Jambi, Novri Hariputar, Camat Kumpeh, Benyamin, Danramil 415-01/Suak Kandis yang diwakili oleh Serma Suruyadi, Kapolsek Kumpeh Ilir Iptu Pol Saaludin, serta para tokoh masyarakat turut hadir memeriahkan acara ini.
Serma Suryadi, Babinsa dari Ramil 415-01/Suak Kandis, mengungkapkan harapannya bahwa festival ini akan menjadi momentum penting dalam penyebaran dan pertukaran nilai-nilai kebudayaan, serta menjadi ajang pembelajaran bagi masyarakat dalam melestarikan kebudayaan lokal.
Muhammad Zudi, salah satu maestro seni tradisional dari Desa Tanjung, menjelaskan bahwa Bajolo adalah warisan budaya yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Acara ini juga menampilkan alat musik tradisional seperti gambang, rebana siam, gendang bermuka dua, dan gong, yang mengiringi penampilan Senandung Jolo.
Penyelenggaraan Festival Bajolo di Ujung Tanjung ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap upaya pemajuan kebudayaan, khususnya dari daerah-daerah aliran Sungai Batanghari.
Diharapkan bahwa keberagaman latar belakang peserta dapat menyebarkan nilai-nilai kebudayaan yang telah dipelajari kepada masyarakat luas, serta memotivasi generasi muda untuk menjadi pelopor dalam melestarikan kebudayaan lokal mereka.
Penyelenggaraan festival ini tidak hanya mengangkat semangat kebersamaan dan kebanggaan akan warisan budaya, tetapi juga menegaskan komitmen untuk menjaga dan mengembangkan kearifan lokal bagi masa depan yang berkelanjutan.**/