Muaro Jambi — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi momok tahunan yang terus mengancam wilayah Jambi, khususnya di musim kemarau. Dampaknya tidak hanya mencakup kerusakan ekologis dan kerugian ekonomi, tetapi juga mengganggu kesehatan masyarakat akibat kabut asap yang pekat dan berkepanjangan.
Mengantisipasi ancaman tersebut, Babinsa Desa Niaso, Koptu Ari Budiantoro dari Koramil 415-05/Sengeti Kodim 0415/Jambi, bersama masyarakat setempat mengintensifkan patroli terpadu di wilayah Desa Niaso, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Senin (16/6/2025).
Dalam kegiatan ini, Koptu Ari menyusuri lahan-lahan rawan terbakar, terutama di kawasan perkebunan dan semak belukar yang rentan dijadikan lokasi pembukaan lahan dengan cara pembakaran.
“Patroli ini bukan hanya upaya pencegahan, tapi juga bentuk nyata keterlibatan TNI dalam menjaga lingkungan dan keselamatan masyarakat dari ancaman karhutla,” tegas Koptu Ari.
Selain patroli, Babinsa juga aktif melakukan edukasi langsung kepada warga agar tidak menggunakan metode pembakaran lahan, dan mendorong alternatif ramah lingkungan dalam mengelola kebun atau ladang.
Ia mengingatkan bahwa membuka lahan dengan cara dibakar bisa berujung pada bencana besar. “Kami ajak masyarakat berperan aktif. Pencegahan karhutla bukan tugas aparat saja, tapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Respons masyarakat sangat positif. Beberapa tokoh dan warga setempat menyatakan kesediaannya untuk ikut dalam patroli rutin dan menjadi pelopor larangan bakar lahan di lingkungannya.
Upaya sinergis antara TNI dan warga ini menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kesadaran kolektif, sekaligus memperkuat ketahanan wilayah dari potensi bencana ekologis tahunan.**)