Jambi – Di balik headline yang cepat berganti dan notifikasi breaking news yang tak pernah henti, sekelompok wartawan di Kota Jambi memilih jalur sunyi untuk tetap waras: bermain mini soccer, lalu menyeruput kopi dalam keheningan yang tak diburu deadline.
Setiap pekan, puluhan jurnalis dari berbagai media—cetak, daring, hingga televisi—menyatu di lapangan kecil kawasan Jalan Subroto, Jelutung, Kota Jambi. Di tempat yang jauh dari ruang redaksi dan konferensi pers itu, mereka berlari, jatuh, bangkit, dan tertawa. Tak ada pertanyaan bernada tajam, tak ada mikrofon menodong. Hanya semangat menjaga raga dan jiwa tetap utuh.
“Kalau tidak begini, bisa stres. Di lapangan bola ini kita bisa tertawa, jatuh, bangkit lagi, dan yang penting: lupa sejenak sama keruwetan hidup,” ujar Muhammad Hamdi, jurnalis media siber sudutjambi.com, Rabu (11/6)
Lebih dari Olahraga, Ini Terapi
Kegiatan bertajuk “Jurnalis Sehat, Berita Hebat” itu telah berjalan sejak 4 November 2017. Digagas oleh Bang Pipin, Pemimpin Redaksi Jambi Ekspres, komunitas ini kini beranggotakan 73 wartawan lintas redaksi.
Kegiatan ini terus dilaksanakan secara rutin setiap Rabu pagi di Lapangan Mini Soccer Gatsu, yang terletak di Kawasan Jalan Subroto, Jelutung, Kota Jambi. Momentum ini bukan hanya untuk olahraga, tapi juga membangun solidaritas tanpa batas. “Alhamdulillah, mini soccer ini bikin badan sehat, pikiran waras, dan hubungan antar jurnalis makin akrab,” kata Hamdi, yang juga pemegang kartu muda UKW dari Dewan Pers.
Tawa, Teh, dan Nasi Kapau: Silaturahmi yang Berlanjut
Setelah selesai bermain mini soccer, rombongan media yang tergabung dalam PERS Jambi tak langsung bubar. Justru di situlah babak serunya dimulai.
Mereka duduk bersama, saling tertawa, bercanda ria, melepaskan penat sambil menyeruput kopi, teh, atau susu hangat dari warung sederhana di tepi lapangan. Momen itu menjadi ruang santai yang tulus—tanpa agenda, tanpa tekanan.
Lebih seru lagi, ada kawan donatur dari anggota Komisioner KPU, Pahrulrozi, yang kerap membelikan nasi bungkus, nasi kapau di Terminal Rawa Sari. Lauknya beragam—ayam, rendang, ikan, lengkap dengan nasi hangat yang melimpah.
“Mantap, enak, pokoknya setelah makan itu kita gurau lagi, saling tegur sapa. Seru lah. Ini bukan sekadar olahraga, tapi silaturahmi antara rekan-rekan media,” tambah Hamdi.
Baginya, semangat ini mencerminkan visi besar PERS Jambi Menuju Indonesia Emas 2045. “PERS selalu terdepan, PERS selalu mantap, PERS empat pilar, insyaallah membawa berkah bagi masyarakat banyak,” pungkasnya.
Mini Soccer, Maksimal Manfaat
Menurut informasi dari laman rri.co.id, mini soccer bukan hanya soal permainan bola dalam skala kecil, tapi juga menyimpan manfaat besar:
- Meningkatkan kebugaran fisik, membakar kalori dan menjaga jantung tetap sehat.
- Menguatkan otot inti dan kaki, memperbaiki postur tubuh.
- Membangun jejaring sosial dan solidaritas, di luar kepentingan redaksional.
- Mengurangi stres, lewat pelepasan hormon endorfin.
- Melatih konsentrasi dan kecepatan mengambil keputusan, yang juga berguna dalam kerja jurnalistik.
- Menumbuhkan sportivitas dan semangat kompetitif yang sehat.
Keseimbangan antara Tekanan dan Tawa
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi dan penuh tekanan, wartawan dituntut selalu siaga, kritis, dan tepat. Namun mereka juga manusia. Dan lewat mini soccer, kopi hangat, dan nasi kapau, mereka mengajarkan satu hal penting: tak ada berita yang lebih mendesak dari menjaga kewarasan dan kebersamaan.
Ritual mingguan ini bukan sekadar hobi, tapi bentuk perlawanan paling damai terhadap burnout. Di lapangan itu, tak ada jurnalis senior atau pemula, tak ada media besar atau kecil. Hanya manusia yang sama-sama ingin tetap kuat menghadapi dunia yang tak pernah berhenti bergerak.**/Red)