Bandar Lampung — Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Korem 043/Gatam menggelar upacara di lapangan Makorem 043/Gatam, Jl. Teuku Umar, Penengahan, Bandar Lampung, Senin, 2 Juni 2025. Upacara ini diikuti oleh seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Korem 043/Gatam beserta satuan jajaran.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) adalah Kasi Intel Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Harizoni Pulungan, sementara Mayor Cba Suyatno bertugas sebagai Komandan Upacara (Danup). Hadir pula para Komandan dan Kepala Satuan Dinas Jawatan (Dan/Ka Satdisjan) jajaran Korem 043/Gatam serta Dandenpom II/3 Lampung, Mayor Cpm Haru Prabowo.
Upacara ini menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila senantiasa menjadi jiwa dan roh pengabdian seluruh personel TNI dan PNS Korem 043/Gatam, dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.
Dalam amanat tertulis Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., yang dibacakan oleh Kolonel Harizoni Pulungan, ditegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif, melainkan merupakan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Beliau menekankan pentingnya memperkuat ideologi Pancasila di tengah dinamika zaman. “Kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” tegasnya.
Pancasila saat ini dihadapkan pada tantangan serius dari ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi, yang mengancam persatuan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan nasional harus senantiasa berakar pada nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
“Mari jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremoni, tapi sebagai momen memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, kebijakan, ucapan, dan tindakan sebagai cerminan semangat Pancasila,” ujar Yudian.
Mengakhiri amanatnya, ia berharap Indonesia tidak hanya dihormati karena kekuatan ekonominya, tetapi juga karena keluhuran budi dan kebijaksanaan rakyatnya.**)