SEJAK diluncurkan dua tahun lalu, Feeder LRT Musi Emas telah menjadi tulang punggung baru dalam infrastruktur transportasi Palembang. Dengan tujuh koridor yang menghubungkan berbagai bagian kota, layanan ini tidak hanya meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam representasi gender di dunia transportasi. Kehadiran Ayu Nurbaiti sebagai Pramudi pertama Feeder LRT ini menggambarkan sebuah tonggak sejarah yang patut diapresiasi.
Ayu Nurbaiti, seorang wanita berusia 38 tahun, membawa pengalaman berharga dari Jakarta ke Palembang. Dengan latar belakang empat tahun mengemudi di ibu kota, keputusannya untuk kembali ke kampung halaman dan bergabung dengan PT Transportasi Global Mandiri (TGM) sebagai Pramudi tidaklah mudah. Proses melamar pekerjaan Ayu memakan waktu lebih dari satu tahun, tetapi ketekunannya dan keinginan untuk berkontribusi kembali ke komunitasnya membawa hasil yang membanggakan.
“Saya sangat senang dan berterima kasih telah diberi kesempatan untuk bergabung di PT TGM. Kembali ke kampung halaman dan melayani masyarakat di Palembang merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Ayu dengan antusias.
Keputusan PT TGM untuk merekrut Ayu sebagai Pramudi tidak hanya menunjukkan inklusivitas gender yang semakin diperhatikan dalam dunia kerja, tetapi juga memberikan inspirasi bagi perempuan lain untuk mengejar karier di bidang yang mungkin sebelumnya dianggap tidak biasa bagi mereka. Amin Lesmana, Kabag Operasional Feeder LRT Musi Emas, menekankan prinsip kesetaraan dalam rekrutmen perusahaan mereka.
“Kami tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam rekrutmen. Yang terpenting adalah kemampuan dan kompetensi untuk mengemudi dengan aman dan profesional,” ungkapnya.
Dalam pandangan Dewi Indarsih, seorang pengguna tetap Feeder LRT Musi Emas, kehadiran Ayu sebagai Pramudi tidak hanya menambah kenyamanan tetapi juga memberikan kepercayaan tambahan. “Saya merasa senang dan aman naik Feeder ini. Kehadiran seorang wanita di kemudi tidak membuat saya ragu, malah menambah rasa nyaman karena biasanya wanita lebih sabar dan cermat,” katanya.
Kisah Ayu Nurbaiti bukan hanya tentang pencapaian individu, tetapi juga tentang memecah stereotip dan memperluas ruang bagi perempuan dalam industri transportasi. Dengan semangat dan dedikasi seperti yang dimiliki Ayu, harapan untuk melihat lebih banyak perempuan mengambil peran penting dalam bidang ini semakin terbuka lebar. Diversifikasi tenaga kerja tidak hanya memperkaya perspektif dan pengalaman, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik secara keseluruhan.
Sebagai Pramudi pertama Feeder LRT Musi Emas di Palembang, Ayu Nurbaiti membuktikan bahwa dengan kemauan dan kompetensi, tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai oleh siapa pun, terlepas dari gender. Kehadirannya adalah bukti nyata bahwa inklusivitas bukan hanya sebuah ide, tetapi sebuah realitas yang bisa diterapkan di sektor transportasi dan lebih jauh lagi, di berbagai sektor pekerjaan di Indonesia.**/
Artikel ini dikutip dari media online suarametropolitan.com dengan judul: Sosok Wonder Women Berpengalaman mengaspal di Ibu Kota, Kini melayani masyarakat palembang di balik kemudi Freeder LRT Musi Emas