Jambi – Pagi cerah di hari Sabtu, 19 April 2025, membawa suasana berbeda di SMAN 8 Kota Jambi. Di tengah semangat remaja yang penuh warna, hadir sosok berseragam loreng—membawa misi mulia untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda.
Sertu Wibisono, Babinsa Kelurahan Kenali Asam, Koramil 415-09/Telanaipura Kodim 0415/Jambi, berdiri di hadapan para siswa kelas 1 dengan pesan yang kuat dan menyentuh hati: tentang bangsa, karakter, dan menjadi pemuda yang berarti.
“Kami menerima banyak keluhan dari pihak sekolah terkait kedisiplinan siswa yang mulai menurun,” ucapnya di tengah kegiatan wawasan kebangsaan yang berlangsung di aula sekolah. “Kami hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengingatkan—bahwa masa muda adalah masa membentuk fondasi hidup.”
Materi yang disampaikan tak hanya sebatas teori nasionalisme. Ia bicara tentang cinta tanah air, pentingnya hidup rukun, menjaga disiplin, serta tanggung jawab sebagai pelajar. Disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan namun mengena, membuat suasana aula menjadi tenang namun khidmat.
Di antara barisan siswa, tampak beberapa mengangguk pelan, sesekali tersenyum mendengar kisah inspiratif yang disampaikan. Ada yang mencatat poin-poin penting dengan serius, sementara lainnya menatap penuh rasa ingin tahu. Seorang siswi tampak menyeka air mata haru saat Sertu Wibisono menyampaikan kisah perjuangan para pahlawan bangsa. Ekspresi wajah mereka menunjukkan bahwa pesan itu sampai—bukan hanya di telinga, tapi menyentuh hati.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Bhabinkamtibmas, guru BK Heri Saputra, S.Pd, serta seluruh siswa kelas 1 yang mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. “Siswa perlu mendengar langsung dari figur seperti Babinsa,” ujar Heri. “Agar nilai-nilai kebangsaan itu terasa nyata dan hidup dalam keseharian mereka.”
Hari itu, aula SMAN 8 menjadi saksi tumbuhnya benih-benih kesadaran. Tentang betapa berharganya persatuan, pentingnya disiplin, dan indahnya mencintai tanah air. Mungkin mereka masih remaja, tapi semangat yang tertanam bisa menjadi pondasi kokoh untuk masa depan bangsa.
Di sekolah itu, pada hari Sabtu yang sederhana, lahir harapan besar: generasi muda yang kuat, bijak, dan mencintai Indonesia dengan sepenuh hati.**