Jambi – Di sebuah pelataran Pondok Pesantren Aljauharen, suara tegas penuh semangat menggema di hadapan para santri yang duduk dengan penuh antusias. Sabtu pagi itu (19/4/2025), Serka Zainal Arifin dari Koramil 415-07/Pelayangan hadir bukan sebagai aparat biasa, tapi sebagai sahabat yang ingin berbagi semangat dan nilai-nilai kehidupan.
Dengan wajah bersahaja, ia membuka dialog hangat seputar disiplin, akhlak, dan rasa cinta tanah air. Bagi Serka Zainal, membentuk karakter bukan hanya tugas guru atau ustaz di pesantren, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk TNI.
“Santri bukan hanya ahli ibadah, tapi juga calon pemimpin. Jaga akhlak, pupuk semangat kebangsaan, dan terus belajar jadi pribadi yang kuat dan rendah hati,” ujar Zainal penuh keyakinan.
Ia mengingatkan bahwa karakter yang kuat akan menjadi pondasi kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Santri bukan hanya penjaga nilai-nilai agama, tapi juga agen perubahan yang mampu membawa kesejukan di tengah masyarakat.
Para santri pun terlihat antusias. Ada yang mencatat, ada pula yang menyimak dengan mata berbinar—seolah menyimpan harapan bahwa masa depan memang masih bisa dibentuk, hari ini.
Lewat sentuhan motivasi yang humanis ini, TNI kembali menegaskan perannya tak hanya di medan tugas, tapi juga di tengah kehidupan, menyemai harapan di hati-hati muda yang tengah belajar menjadi manusia seutuhnya.**