Batanghari – Sabtu pagi (19/4/2025), udara di Desa Olak masih segar dengan aroma tanah basah usai hujan malam sebelumnya. Di bawah rindangnya pohon sawit yang menjulang, tampak sekelompok petani sedang berbincang santai. Di antara mereka, hadir sosok berseragam TNI—Serda Ahmad Triyadi, Babinsa dari Koramil 415-04/Muaro Bulian Kodim 0415/Jambi.
Kehadirannya bukan untuk memberi perintah, melainkan untuk mendengar. Duduk di atas bangku kayu sederhana, ia larut dalam obrolan hangat seputar hasil panen, harga sawit yang naik-turun, dan harapan warga akan akses jalan kebun yang lebih baik.
“Mendapatkan simpati dan respon dari masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun harus diupayakan dengan pendekatan yang konsisten dan tulus,” ujar Serda Ahmad sambil tersenyum, sesekali menyeruput kopi hitam yang disuguhkan salah satu warga.
Pak Maman (56), salah satu petani sawit yang ikut dalam pertemuan itu, mengaku senang dengan kehadiran Babinsa. “Kalau Pak Ahmad datang, rasanya aman. Kami bisa cerita apa saja, termasuk masalah kecil yang kadang tidak kami tahu harus lapor ke siapa,” ungkapnya.
Melalui Komsos ini, Serda Ahmad tak hanya memantau kondisi sosial desa, tapi juga menumbuhkan rasa saling percaya dan tanggung jawab bersama. Ia juga mengajak warga untuk ikut menjaga keamanan lingkungan, mengingatkan agar tetap guyub, dan tidak segan melaporkan hal-hal mencurigakan.
“Kami ini rakyat kecil, tapi kalau diperhatikan seperti ini, kami jadi merasa dihargai,” tambah Bu Rina, seorang ibu rumah tangga yang ikut mendampingi suaminya di kebun.
Komsos bukan hanya tugas, melainkan jembatan kemanusiaan. Ketika Babinsa hadir dengan hati, yang tumbuh bukan hanya data dan laporan, tapi juga rasa memiliki dan kepercayaan yang kuat antara TNI dan rakyat.**