Dekat dengan Rakyat, Babinsa Batu Sawar Jalin Silaturahmi dengan Warga dan Buruh Babinsa Pelayangan Pererat Silaturahmi Lewat Komsos Bersama Pengurus Masjid BSPP Pepabri Jambi Kunjungi Peltu (Purn) Ohen, Tingkatkan Kepedulian Sosial Peltu Ade Safri Hadiri Upacara HUT RI ke-80 di Mestong, Ajak Warga Jaga Persatuan Pabung Muaro Jambi Hadiri Malam Resepsi Kenegaraan HUT RI ke-80

Home / Nasional

Sabtu, 6 November 2021 - 10:27 WIB

Perubahan Iklim Jadi Ancaman Lebih Seram dari Pandemi Covid-19

Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

SRIWIJAYADAILY

Perubahan iklim jadi ancaman yang disebut lebih seram dari pandemi Covid-19. Kabarnya juga bisa membuat Asia bisa terendam karena ada kenaikan air laut.

Ini terlihat dalam laporan Environmental Research Letters yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Menurut para peneliti air laut akan naik dalam waktu berabad-abad mendatang. Kota-kota akan terendam air laut nantinya, dikutip dari AFP, Jumat (5/11/2021).

“Sekitar lima persen dari populasi dunia saat ini tinggal di daratan di bawah permukaan laut, di mana tingkat air pasang diperkirakan akan meningkat karena karbon dioksida yang telah ditambahkan ke atmosfer oleh aktivitas manusia,” kata penulis utama laporan yang juga merupakan CEO dan kepala ilmuwan dari Climate Central, Ben Strauss.

Baca :  Koptu Abdullah Laksanakan Komsos di Kebun Warga, Tekankan Waspada Karhutla dan Pentingnya Silaturahmi

Salah satu wilayah yang akan mendapat dampak buruknya adalah Asia. Benua itu menyumbang sembilan dari 10 kota besar dengan risiko tinggi.

Sejumlah wilayah di Asia masuk dalam risiko terbesar. Misalnya rumah untuk setengah populasi Bangladesh dan Vietnam ada di bawah garis pasang tinggi dalam jangka panjang, bahkan untuk dunia. Ada juga wilayah China, India dan juga Indonesia yang menghadapi ancaman serupa.

Baca :  Danramil 419-05/Geragai Hadiri Tabligh Akbar Bersama UAS: TNI Dukung Penguatan Karakter Bangsa Melalui Dakwah

Ancaman kenaikan permukaan laut dan risiko pada wilayah tersebut terjadi hingga akhir abad ini. Tercatat kenaikan air laut berkisar setengah meter hingga dua kali lipat. Namun itu bergantung pada seberapa cepat berkurangnya polusi karbon.

Air laut juga tetap akan naik setelah tahun 2100. Sebab akan diisi oleh lapisan es yang mencair, panas yang terperangkap di laut, hingga dinamika air memanas. Ini bahkan terjadi saat penurunan emisi gas rumah kaca diturunkan.

Baca :  Coffee Morning Humas Polda Jambi, Wujud Sinergi Erat dengan Insan Pers

Menurut Strauss, konsentrasi karbon dioksida (CO2) sekarang 50% lebih tinggi dari tahun 1800. Sementara suhu rata-rata permukaan Bumi juga terus meningkat 1,1 derajat celcius.

Strauss mengatakan, dengan fakta ini air laut bisa naik hingga dua meter. Namun memang belum diketahui kenaikan itu membutuhkan waktu berapa lama untuk bisa terjadi.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul ‘Ada Ancaman Lebih Seram dari Covid, Asia Bisa Terendam Laut!’

Share :

Baca Juga

Nasional

Kodim 0415/Jambi Hadirkan Kehangatan dan Nutrisi untuk Anak Sekolah Dasar

Nasional

Pengungkapan Peredaran Ganja Oleh Kodam II/Sriwijaya Mendapat Apresiasi Dari Pj. Gubernur dan Kepala BNN Prov. Sumsel

Nasional

Kodam XVII/Cenderawasih Gelar Taklimat Akhir Pengawasan Post Audit Itjenad TA 2022

Nasional

Pangdam Jaya Hari Pertama Kawal KTT ASEAN Ke-43 Tahun 2023 Jakarta

Nasional

Buka Expo UMKM di Banten, Kasad Canangkan 1000 Angkringan dan Sumur Bor

Nasional

Pakurem 042/Gapu Ikuti Reviu LK Satker Semester II TA 2022

Nasional

Tim Investigasi Usut Hilangnya Senjata Satgas Kodim Di Sinak

Nasional

Danrem 042/Gapu : Waspada Omicron Varian Baru Covid-19, Tetap Patuhi Prokes