Surabaya, Sriwijayadaily.com – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, memberikan penjelasan resmi terkait peristiwa kebakaran truk milik TNI AD di ruas Tol Gempol-Pandaan KM 774 pada Senin malam, 5 Mei 2025. Insiden tersebut terjadi saat gelombang kedua pergeseran pasukan Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad yang baru kembali dari penugasan di Papua.
Setelah melaksanakan perjalanan laut dari Papua dan tiba di Surabaya, pasukan melanjutkan perjalanan darat menuju home base mereka di Jember. Sebelum keberangkatan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melewati prosedur pemeriksaan ketat oleh Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer TNI AD sesuai dengan SOP yang berlaku. Perjalanan dilakukan dalam beberapa gelombang, dan gelombang pertama berjalan tanpa kendala.
Namun, insiden terjadi pada gelombang kedua, yang membawa perlengkapan dan munisi. Pada pukul 21.38 WIB, salah satu truk yang membawa munisi mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya. Sopir truk di belakangnya segera memberi tahu pengemudi truk tersebut dan truk berhenti di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan. Saat pengecekan, api muncul dan segera membesar.
Dua personel yang sedang melakukan pengecekan berusaha mengamankan diri dengan melompat ke tepi jalan yang berbatasan dengan jurang. Salah satu personel, Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan, mengalami luka dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara, sementara Serka Untung Avisilia dinyatakan meninggal dunia.
Penyebab awal percikan api masih dalam investigasi oleh tim teknis TNI AD. TNI AD juga menegaskan komitmennya untuk memberikan perhatian penuh terhadap hak-hak prajurit, terutama bagi keluarga Serka Untung Avisilia, yang akan dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur.
TNI AD menghimbau masyarakat untuk memberikan doa dan dukungan agar proses penanganan dan investigasi dapat berjalan dengan lancar. Pihak TNI AD berkomitmen untuk menangani seluruh proses ini secara profesional dan transparan.**