Dekai, Papua Pegunungan – Aksi kekerasan bersenjata kembali mengguncang Tanah Papua. Serka SM, seorang Bintara Kesehatan (Bakes) Kodim 1715/Yahukimo, gugur dalam tugas setelah ditembak dan dibacok oleh kelompok bersenjata yang diduga kuat merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) pada Senin (16/6/2025), pukul 10.45 WIT.
Penyerangan terjadi di Jembatan Kali Biru KM 4, Jalan Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Saat itu, korban dalam perjalanan pulang dari RSUD Dekai menuju Markas Kodim.
“Penembakan ini terjadi secara tiba-tiba saat almarhum berada di tengah perjalanan. Serka SM gugur di tempat akibat luka tembak dan bacokan,” jelas Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Candra Kurniawan, dari Jayapura.
Insiden tragis ini menambah daftar panjang kekerasan bersenjata di Papua sepanjang semester pertama 2025.
Tren Kekerasan Meningkat
Berdasarkan data Komnas HAM Papua, sepanjang 1 Januari hingga 12 Juni 2025, telah tercatat 40 kasus kekerasan di wilayah Papua, termasuk 27 kasus penembakan dan kontak senjata.
“Situasi hak sipil dan politik di Papua menunjukkan tren yang mengkhawatirkan,” ungkap Frits Ramandey, Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Minggu (15/6).
Kabupaten Yahukimo menempati peringkat tertinggi dengan 8 kasus, diikuti Intan Jaya (7), Jayapura (5), serta beberapa daerah rawan lainnya seperti Puncak, Jayawijaya, dan Nduga.
Duka Mendalam dan Evaluasi Keamanan
Gugurnya Serka SM meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI AD dan masyarakat Papua yang mendambakan perdamaian. Tindakan brutal ini kembali menggugah urgensi evaluasi keamanan dan pendekatan pembangunan damai di wilayah konflik.
️”Selamat jalan, prajurit terbaik. Darahmu di tanah Papua adalah bukti pengabdian yang tak tergantikan”.