Jakarta, 2 April 2025 – Sebanyak 35 prajurit Korps Marinir TNI AL diterjunkan dalam misi kemanusiaan untuk membantu korban gempa dahsyat di Myanmar. Mereka terdiri dari 10 tenaga kesehatan dan 25 personel pengamanan yang siap memberikan bantuan di daerah terdampak bencana.
Pelepasan pasukan ini dilakukan secara simbolis di Dermaga Kolinlamil oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda Yayan Sofiyan. Dalam keterangannya, Laksda Yayan menyatakan bahwa meskipun para prajurit harus meninggalkan keluarga di tengah suasana Idul Fitri, mereka tetap menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan dan semangat pengabdian.
“Meskipun masih dalam suasana Lebaran, mereka dengan penuh keikhlasan meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas negara. Para prajurit petarung ini memiliki kesiapan tinggi untuk menghadapi berbagai situasi darurat di daerah terdampak bencana,” ujar Laksda Yayan.
Sebagai bagian dari operasi ini, TNI AL juga mengerahkan KRI dr Rajiman, kapal bantu rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis canggih, termasuk ruang operasi dan tenaga medis spesialis ortopedi. Kapal ini akan menjadi pusat layanan kesehatan bagi korban gempa di Myanmar dan Thailand.
Korps Marinir yang tergabung dalam tim kesehatan akan bekerja sama dengan tenaga medis dari TNI AD dan TNI AU untuk memberikan layanan terbaik bagi para korban. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan logistik sebanyak 12 ton untuk membantu pemulihan di wilayah terdampak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebutkan bahwa total personel yang dikirim dalam misi ini mencapai 73 orang. Selain itu, pada Kamis mendatang, tim medis tambahan sebanyak 135 orang juga akan diberangkatkan ke Myanmar untuk memperkuat bantuan yang sudah berjalan.
Laksda Yayan mengingatkan kepada seluruh prajurit agar selalu menjaga keselamatan dan keamanan selama bertugas. Ia juga menegaskan bahwa prajurit Korps Marinir telah dilatih dengan berbagai kemampuan tempur dan kemanusiaan, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan di medan bencana.
Misi ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan internasional. Dengan semangat solidaritas, para prajurit TNI AL berusaha meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak bencana, meskipun harus mengorbankan momen berharga bersama keluarga saat Idul Fitri.**