Muaro Jambi — Di balik ketenangan Desa Seponjen, Kecamatan Kumpeh, terdapat semangat baru yang mulai tumbuh. Semangat itu disulut oleh kepedulian seorang Babinsa, Koptu Muhammad Amid, dari Koramil 415-01/Suak Kandis Kodim 0415/Jambi, yang tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tapi juga ikut menanamkan nilai-nilai moral pada generasi muda.
Pada Sabtu (14/6/2025), Koptu Amid melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah salah satu warga, Rudi, untuk berdialog dan menyapa para pemuda yang berkumpul. Kegiatan yang tampak sederhana ini ternyata menyimpan misi besar: membangkitkan kesadaran pemuda untuk menjadi motor perubahan dan penjaga lingkungan sosial di desa mereka sendiri.
“Pemuda itu pilar bangsa. Kalau tidak kita arahkan, mereka bisa tersesat di arus zaman. Tapi kalau kita dekati dengan hati dan semangat, mereka bisa jadi ujung tombak pembangunan,” ujar Koptu Muhammad Amid dengan penuh keyakinan.
Dalam pertemuan yang hangat itu, Babinsa menyampaikan pesan moral yang kuat. Ia mengajak pemuda untuk aktif dalam kegiatan sosial seperti gotong royong, ronda malam, forum kepemudaan, dan turut mendukung program-program pembangunan desa.
Ia juga menyinggung ancaman nyata yang mengintai generasi muda saat ini, seperti penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, hingga paparan paham radikal yang mengikis semangat kebangsaan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif para pemuda dalam menjaga lingkungannya bukan hanya soal aktivitas, tapi juga soal membangun benteng sosial dari dalam.
“Jangan jadi penonton di kampung sendiri. Jadilah pemain utama, pembawa perubahan, dan contoh bagi adik-adik kita,” pesannya.
Rudi, salah satu tokoh pemuda setempat, mengaku terinspirasi. “Kami senang Babinsa sering datang, bukan cuma urusan keamanan, tapi juga menyemangati kami untuk maju. Ini penting buat kami,” ucapnya.
Melalui pendekatan personal, dialog terbuka, dan suasana kekeluargaan, Babinsa hadir bukan hanya sebagai aparat militer, tapi juga sahabat pemuda dan pembina karakter sosial. Dari kegiatan seperti inilah benih perubahan itu tumbuh—perlahan namun pasti.
Kini, para pemuda Seponjen tidak lagi sekadar berkumpul tanpa arah. Mereka punya semangat baru untuk terlibat, menjadi penjaga harmoni, sekaligus penggerak pembangunan dari desa. Karena di tangan mereka, masa depan negeri dimulai.**)