TEBO – Di sebuah desa kecil di Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, kebersamaan terlihat begitu nyata. Minggu pagi (23/2), langit cerah menyaksikan derap langkah penuh semangat dari para anggota Satgas TMMD Ke-123 Kodim 0416/Bute. Mereka tidak sendiri. Warga Desa Teluk Kuali turut serta dalam gerakan besar yang bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga wujud kepedulian: mengganti atap seng Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah.
Madrasah ini sudah lama menunggu sentuhan perbaikan. Atapnya yang usang dan bocor kerap menjadi sumber kekhawatiran. Setiap kali hujan turun, air merembes masuk, mengganggu proses belajar mengajar. Anak-anak terpaksa belajar sambil menghindari tetesan air atau berpindah tempat agar tetap kering. Namun, Minggu itu, semuanya berubah.
Gotong Royong, Cermin Kepedulian
Sejak pagi, suara palu bertalu-talu berpadu dengan canda tawa warga dan anggota TNI. Beberapa orang naik ke atap, mengganti seng satu per satu, sementara lainnya sibuk mengangkat material. Tak hanya kaum pria, ibu-ibu desa pun berperan. Mereka menyiapkan makanan dan minuman bagi para pekerja, memastikan energi mereka tetap terjaga.
Lettu Inf Feri Erza Putra, Pasiter Satgas TMMD Ke-123, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang layak bagi anak-anak. “Kami ingin memastikan mereka bisa belajar dengan tenang, tanpa khawatir kehujanan. Ini bukan hanya soal perbaikan bangunan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap masa depan mereka,” ujarnya.
Senyum Anak-Anak, Kebahagiaan Tak Ternilai
Di sudut halaman madrasah, beberapa anak tampak berjongkok, mengamati para pekerja dengan antusias. Mata mereka berbinar, senyum mereka merekah. Ada yang berbisik kepada temannya, “Nanti kita bisa belajar tanpa takut basah, ya!”
Kepala Madrasah, Ustaz Ahmad, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, ini berkah bagi kami. Semoga dengan madrasah yang lebih baik, semangat belajar anak-anak juga semakin tinggi.”
Minggu itu, Desa Teluk Kuali menyaksikan bukan hanya perbaikan madrasah, tetapi juga kokohnya semangat kebersamaan. Gotong royong yang terjadi adalah pesan kuat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Hari itu, tidak hanya atap yang berubah, tetapi juga harapan yang semakin menguat. Anak-anak Teluk Kuali kini bisa menatap masa depan dengan lebih percaya diri, di bawah atap yang baru, dalam lingkungan yang lebih nyaman. Karena bagi mereka, madrasah ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga pintu menuju impian.**