Jambi – Pramuka merupakan wadah pendidikan nonformal yang bertujuan membentuk karakter, kedisiplinan, serta rasa tanggung jawab generasi muda. Bagi pelajar, keikutsertaan dalam kegiatan Pramuka dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan, gotong royong, dan kemampuan bertahan dalam situasi darurat.
Sebagai bagian dari upaya pembinaan generasi muda, Babinsa Koramil 415-13/Sebapo Kodim 0415/Jambi, Sertu Erpan, memberikan pelatihan dan pembekalan kepada anggota Pramuka dari siswa-siswi SMA Kecamatan Sungai Bahar, pada Sabtu (19/4/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Sertu Erpan menyampaikan materi seputar Pertolongan Pertama Lapangan (Long Malap) dan Pertolongan Darurat Lapangan (Long Darlap). Materi ini mencakup penanganan korban kecelakaan, luka akibat senjata tajam, patah tulang, dan tindakan cepat dalam kondisi darurat lainnya.
“Latihan ini merupakan bentuk kepedulian TNI kepada generasi muda, khususnya pelajar, untuk membekali mereka dengan keterampilan dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Sertu Erpan.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar anggota Pramuka memiliki sikap disiplin, tangguh, dan berkarakter kuat, serta siap menghadapi tantangan di masa depan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga mental dan perilaku yang baik, sebagai bekal menjadi generasi yang berkualitas,” tegasnya.
Suasana lapangan pagi itu begitu hidup. Derap langkah dan yel-yel penuh semangat menggema dari barisan Pramuka yang sedang melakukan simulasi pertolongan pertama. Dengan tandu darurat dari bambu dan tali, mereka bergerak cepat dan kompak mengangkat “korban” yang berpura-pura terluka.
Wajah-wajah serius tampak dari para siswa saat mencoba mengingat langkah demi langkah yang diajarkan. Namun, tak jarang terdengar tawa ringan saat ada yang salah posisi atau salah komando—tanda bahwa mereka menikmati proses belajar ini.
Rizky, siswa kelas XI yang juga ketua regu, mengaku awalnya tidak terlalu tertarik dengan pelatihan tersebut. Namun setelah mengikuti secara langsung, ia merasa mendapatkan pengalaman berharga.
“Biasanya latihan Pramuka biasa aja, tapi kali ini beda. Saya jadi tahu cara nolong orang dengan benar. Tadi pas simulasi, jantung saya deg-degan karena harus cepat tapi juga hati-hati. Rasanya seru dan bikin bangga,” katanya sambil tersenyum lebar.
Begitu juga dengan Nadya, siswi yang ditunjuk menjadi “korban” dalam latihan simulasi. Ia mengatakan bahwa pengalaman ini membuatnya sadar betapa pentingnya bisa bersikap tenang dan bekerja sama dalam keadaan darurat.
“Waktu pura-pura jadi korban, saya sadar betapa pentingnya orang yang bisa bantu dengan sigap. Sekarang saya ingin belajar lebih banyak biar kalau ada kejadian beneran, bisa bantu orang,” ucapnya dengan mata berbinar.
Menurut guru pembina Pramuka di SMA Sungai Bahar, kehadiran Babinsa dalam pelatihan ini memberikan warna dan energi baru bagi para siswa.
“Anak-anak terlihat sangat antusias dan fokus. Biasanya mereka cenderung santai saat latihan, tapi hari ini berbeda. Kehadiran Babinsa memberikan mereka motivasi dan keteladanan nyata,” ungkapnya dengan bangga.
Ia juga menekankan bahwa pelatihan seperti ini sangat penting, bukan hanya untuk pengetahuan teknis, tetapi juga dalam membentuk kepribadian.
“Nilai-nilai yang ditanamkan melalui Pramuka itu sangat sejalan dengan pendidikan karakter. Apalagi materi seperti pertolongan pertama ini sangat aplikatif. Anak-anak jadi tahu bagaimana bertindak dalam situasi darurat, dan itu sangat berharga,” tambahnya.
Kegiatan pagi itu berakhir dengan tepuk Pramuka dan pekikan yel-yel yang membahana, menandai semangat yang tumbuh dalam diri para peserta: semangat untuk peduli, belajar, dan menjadi bagian dari generasi muda yang siap mengabdi.**