SRIWIJAYADAILY.COM — Perubahan iklim yang ditandai dengan musim kemarau panjang dan suhu ekstrem terus menjadi ancaman serius bagi sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), termasuk di Provinsi Jambi.
Sebagai respons atas ancaman tersebut, Kodim 0415/Jambi melalui jajaran Koramil dan Babinsa secara konsisten mengedukasi masyarakat tentang bahaya Karhutla dan pentingnya menjaga lingkungan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pencegahan terhadap kerugian besar yang kerap berulang di musim kemarau.
Pada Rabu (23/07/2025), kebakaran kembali terjadi di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Api melahap lahan gambut kering seluas ±270 hektar. Merespons cepat kejadian ini, Kodim 0415/Jambi menurunkan dua regu personel di bawah komando Danramil 415-06/Pijoan, Kapten Inf Yulian Timur, untuk membantu proses pemadaman dan pendinginan.
Dalam operasi gabungan tersebut, personel TNI bersinergi dengan Manggala Agni, BPBD, serta unsur pemerintah daerah. Kerja sama lintas instansi ini terbukti krusial dalam mengendalikan api yang menjalar cepat di medan yang sulit.
“Selain bersama-sama beraksi memadamkan api, kami juga menyampaikan sosialisasi kepada warga terkait bahaya Karhutla dan dampaknya bagi kesehatan, ekonomi, serta lingkungan,” ujar Kapten Yulian.
Ia menambahkan, edukasi juga diberikan tentang pentingnya evakuasi dini dan larangan membuka lahan dengan cara dibakar. Menurutnya, kebakaran lahan bukan hanya merusak lingkungan hidup, tetapi juga menciptakan kabut asap yang membahayakan kesehatan masyarakat dan mengganggu aktivitas ekonomi.
“Kami berharap sinergi antara aparat dan masyarakat semakin kuat. Pencegahan jauh lebih baik daripada penanggulangan. Kesadaran bersama adalah kunci,” tegas Danramil.
Upaya yang dilakukan Kodim 0415/Jambi mencerminkan peran aktif TNI dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keselamatan lingkungan hidup demi generasi mendatang. (Jt54)