SRIWIJAYADAILY.COM – Suasana Aula Orang Kayo Hitam di Makodim 0415/Jambi pada Senin pagi (22/9) terasa berbeda. Sekitar 350 prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) Kodim 0415/Jambi duduk rapi, menyimak setiap kalimat yang keluar dari Komandan Kodim 0415/Jambi, Letkol Inf Putra Negara, S.H., M.Han.
Jam Komandan — forum rutin yang digelar untuk menyampaikan arahan pimpinan — kali ini terasa lebih menekankan pada fondasi moral dan spiritual. “Apabila kita bekerja atas dasar ibadah, insya Allah hasilnya akan memuaskan,” ujar Putra Negara. Kalimat itu sederhana, namun sarat pesan: tugas seorang prajurit bukan semata kewajiban militer, melainkan juga bentuk pengabdian bernilai ibadah.
Di hadapan para prajurit, Dandim menyinggung ancaman nyata yang tengah merayap: judi online dan narkoba. Dua persoalan yang bukan hanya merusak disiplin, tapi juga menghancurkan keluarga. “Tidak ada maaf bagi anggota yang melanggar. Jika terlibat narkoba, hukumannya pasti dipecat. Dan kalau sudah dipecat, siapa yang rugi? Keluarga,” tegasnya.
Pesan itu mengingatkan bahwa ketegasan militer bukanlah sekadar ancaman hukuman, melainkan upaya melindungi prajurit dari kehancuran yang lebih dalam. Judi dan narkoba bukan hanya pelanggaran aturan, tapi penyakit sosial yang merusak akar keluarga.
Putra Negara juga mengajak prajurit untuk selalu mendekat kepada Tuhan. Bagi umat Islam, ia menekankan pentingnya menjaga shalat sebagai tiang agama. “Bagaimana pondasi kita mau kokoh kalau tiangnya rapuh?” katanya, menutup arahannya dengan refleksi keimanan.
Jam Komandan di Jambi bukan sekadar rutinitas formal. Ia menjadi ruang perenungan, ketika disiplin militer bertemu dengan nilai spiritual. Di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks, pesan Dandim adalah seruan agar prajurit tidak hanya tegak dalam barisan, tetapi juga kokoh dalam iman.**