SRIWIJAYADAILY.COM – Matahari baru menanjak ketika rombongan kecil dari Senkom Mitra Polri Provinsi Jambi memasuki area Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan), Muaro Jambi, Minggu pagi, 3 Agustus 2025. Mereka bukan datang membawa perintah, melainkan penguatan batin. Di tengah semangat Perkemahan Cinta Alam Indonesia (CAI) ke-46, kunjungan ini menjadi jeda penuh makna bagi para petugas pengamanan yang berjaga tanpa pamrih.
Ketua Senkom Provinsi Jambi, Andi Susanta, bersama Pembina Senkom Kota Jambi Abdul Faqih dan Bendahara Widodo, hadir menyapa para personel yang telah siaga sejak 1 Agustus. “Kami tidak membawa apa-apa selain terima kasih dan doa,” ujar Andi lirih, namun penuh haru, saat berdiri di hadapan para petugas yang mengenakan rompi khas Senkom.
Bagi Senkom, menjaga keamanan bukan hanya tugas teknis, tetapi pengabdian sosial berbasis keikhlasan. Dalam arahannya, Andi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para anggota yang bertugas—siang dan malam—mengawal ketertiban peserta perkemahan remaja dari seluruh Indonesia.
“Semoga pengabdian kalian menjadi amal jariyah yang kelak dibalas Allah,” katanya, menunduk khidmat.
Kunjungan itu bukan sekadar formalitas. Di antara tenda-tenda perkemahan dan lalu lintas peserta yang padat, kehadiran para pengurus menjadi energi baru. Tidak ada jarak antara pimpinan dan anggota, semua melebur dalam semangat gotong royong.
Abdul Faqih, yang selama ini dikenal sebagai tokoh pendidik dalam tubuh Senkom Kota Jambi, menambahkan motivasi. Ia menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan kekompakan selama tugas pengamanan berlangsung. “Jangan lupa, malam adalah waktu rawan. Jaga stamina dan saling gantian istirahat,” katanya sembari menepuk bahu salah satu personel.
Tak ada tepuk tangan meriah atau publikasi besar-besaran. Tapi bagi para petugas Senkom, kunjungan itu adalah validasi bahwa kerja mereka dilihat, dihargai, dan bermakna.
Senkom mungkin tak sepopuler aparat formal negara. Namun di banyak momen genting—pengamanan, kebencanaan, keramaian, hingga sosial kemasyarakatan—mereka hadir sebagai garda sukarela yang disiplin. Mereka adalah simbol masyarakat sipil yang aktif menjaga ketertiban tanpa mencari panggung.
Perkemahan CAI ke-46, yang digelar hingga 4 Agustus 2025, menjadi ajang di mana sinergi antara petugas, peserta, dan relawan diuji. Dan Senkom membuktikan, bahwa dalam sunyi tugas mereka, ada gema semangat nasionalisme yang tulus.
Dari Bapeltan Muaro Jambi, mereka mengirim pesan sederhana: menjaga negeri tak selalu harus dengan senjata, kadang cukup dengan satu rompi, dua mata awas, dan hati yang ikhlas. (MR)