Batanghari – Lahan kosong kerap kali dianggap tak bernilai. Padahal, jika dimanfaatkan dengan tepat, lahan tersebut dapat menjadi sumber penghidupan yang produktif. Hal inilah yang mendorong Babinsa Koramil 415-02/Mersam Kodim 0415/Jambi, Serda Yoyon Setiono, untuk menggagas program pemanfaatan lahan tidur bersama para petani di Desa Teluk Melintang, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, pada Selasa (10/6/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Babinsa bersama warga melaksanakan penanaman bibit jagung menggunakan teknik tugal—metode tradisional yang dilakukan dengan melubangi tanah secara manual. Teknik ini dipilih karena dianggap lebih efektif dalam kondisi lahan tertentu yang belum diolah dengan alat modern.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa lahan kosong bisa menjadi sumber penghasilan. Dengan menanam jagung, selain menunjang ketahanan pangan, warga juga bisa meningkatkan pendapatan,” jelas Serda Yoyon Setiono.
Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan peran Babinsa sebagai pendamping masyarakat, tetapi juga sebagai penggerak semangat gotong royong dan kemandirian. Warga terlihat antusias bekerja bersama dalam suasana kebersamaan yang hangat.
Lebih lanjut, Serda Yoyon menegaskan bahwa keterlibatan TNI AD dalam sektor pertanian merupakan bagian dari komitmen mendukung program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Kami tidak hanya hadir saat menanam, tapi akan terus mendampingi hingga masa panen. Ini bagian dari komitmen kami agar masyarakat desa bisa mandiri secara pangan dan ekonomi,” tambahnya.
Upaya ini mendapat apresiasi dari warga Desa Teluk Melintang. Salah seorang petani menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh Babinsa, yang dianggap sangat membantu kelompok tani dalam mengelola lahan mereka secara maksimal.
Langkah nyata Babinsa dalam memberdayakan masyarakat desa ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain, agar tidak membiarkan lahan tidur terbengkalai, tetapi menjadikannya sebagai ladang produktif yang memperkuat ekonomi dan kedaulatan pangan lokal.**)