Pijoan – Babinsa Desa Sipin Teluk Duren, Koramil 06/Pijoan Kodim 0415/Jambi Serda Herry Franata hadiri penutupan sosialisasi Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dilaksanakan di Kantor Desa Sipin Teluk Duren pada hari Rabu, 17 Juli 2024.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala BPD Provinsi Jambi, Bapak H. Bachyuni Deliansyah, SH. MH., Kabid BPD Provinsi, Bapak Mael, Datuk Kades Sipin Teluk Duren, Bapak Hendriyanto, Kasi BPD Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Kumpe Ulu, Bapak Aji Sitorus, serta Sekdes Sipin Teluk Duren.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa. Sambutan-sambutan disampaikan oleh Kepala BPD Provinsi Jambi, Kabid BPD Provinsi, dan Datuk Kades. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan penutupan.
Adapun pembahasan dalam kegiatan ini meliputi persiapan sosialisasi Desa Tangguh Bencana (DESTANA), kegiatan sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) tahun 2024, serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan banjir.
Pada kesempatan tersebut, Babinsa berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait dalam penanganan bencana di wilayah Desa Sipin Teluk Duren dan sekitarnya.
Terpisah, melalui pesan WhatsApp kepada awak media, Danramil Pijoan Kapten Inf Yulian Timur menyampaikan apresiasi upaya bersama dalam mempersiapkan dan mensosialisasikan program Desa Tangguh Bencana (DESTANA) untuk tahun 2024. “Kami akan mendukung penuh setiap langkah dalam mempersiapkan sosialisasi ini. Diharapkan seluruh pihak dapat bekerjasama secara efektif agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, ” ungkapnya.
Kami akan memastikan bahwa semua elemen masyarakat, termasuk aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga, dilibatkan secara aktif. Partisipasi aktif dari seluruh komponen sangat diperlukan untuk menciptakan desa yang tangguh terhadap bencana.
Penanganan Karhutla adalah prioritas utama, mengingat dampaknya yang luas terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kami akan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, termasuk peningkatan patroli dan sosialisasi tentang pentingnya mencegah pembakaran lahan, imbuhnya.
Mengingat bahwa banjir merupakan ancaman yang sering terjadi, kami akan fokus pada upaya pencegahan melalui pembersihan saluran air, pembangunan infrastruktur yang memadai, dan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah banjir, tambahnya.
“Kami berharap melalui kerjasama yang baik antara semua pihak, kita dapat menciptakan desa yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai bencana”, tandasnya. (**/)