MUARA TEMBESI – Dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memasuki musim kemarau, perlu diberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya fungsi hutan bagi keseimbangan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Sertu Rudy Abidin di Balai Desa Bulian Baru Kec. Batin XXIV Kab. Batanghari, Selasa (04/06/2024).
Kegiatan ini dikemas dalam agenda workshop Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2024 yang di selenggarakan oleh UPTD KPHP Batanghari Unit XI dan XII yang bertujuan mengedukasi masyarakat akan pentingnya fungsi hutan,” ujar Sertu Rudy”.
Kegiatan ini diikuti sekitar 50 orang, diantaranya Kasat Binmas Polres Batanghari AKP Raden Ikhsan, Kadaops Manggala Agni Bapak Totok, Camat Batin XXIV Bapak A.Kadir, Kades Bulian baru beserta staf, Ketua BPD Bulian Baru, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tamu undangan
Pada kesempatan tersebut, materi yang disampaikan Sertu Rudy Abidin yaitu “Peranan TNI dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan” situasi wilayah Kabupaten Batanghari, daerah rawan Karhutla, perbandingan Karhutla tahun 2023, faktor penyebab dampak Karhutla dan kendala penanganan Karhutla.
Sertu Rudi mengatakan, Indonesia adalah negara yang terdiri dari gugusan kepulauan yang berpotensi bencana sangat tinggi dan juga sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kondisi alam tersebut maupun adanya keanekaragaman penduduk dan budaya di Indonesia menyebabkan timbulnya resiko terjadinya bencana alam.
”Kendala Penanganan Karhutla pada tahun 2023 antara lain terbatasnya sarana pemadam Kebakaran khususnya mesin yang fortable, medan berbukit, lokasi titik api sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua, ” ujar Sertu Rudi.
“Lokasi yang terbakar pada umumnya lahan mineral, karena masih rendah kepedulian masyarakat terhadap Karhutla, belum terorganisir tim terpadu penanganan Karhutla serta sarana sarana dan anggaran yang terbatas, peran TNI dan masyarakat dalam penanggulangan Karhutla antara lain penyelenggaraan dan pencegahan penanggulangan bencana, kesiapsiagaan bencana, peringatan dini, mitigasi, resiko bencana, tanggap darurat bencana, rehabilitasi dan rekontruksi.
Diharapkan pengelolaan lahan hutan yang sudah baik dapat terus dipertahankan dan dijaga terhadap kelestariannya, kepada seluruh peserta sosialisasi dapat mengikuti kegiatan ini dengan kesungguhan dan penuh perhatian untuk mendukung upaya bersama dalam meningkatkan kelestarian hutan, tandasnya. (Ramil Tembesi)