SRIWIJAYADAILY.COM – Matahari pagi mulai meninggi ketika derap langkah para santri dan siswi Pondok Pesantren Nurul Iman terdengar kompak di halaman sekolah. Seragam sederhana mereka tampak basah oleh keringat, namun tatapan mata tetap fokus ke satu arah—ke sosok Babinsa Kelurahan Ulu Gedong, Peltu Sudiyono, yang berdiri tegap memberi aba-aba.
“Langkah kanan, irama dijaga! Ingat, ini bukan sekadar latihan, ini tugas kehormatan!” seru Peltu Sudiyono, diiringi sorak penyemangat dari teman-teman yang menunggu giliran.
Latihan hari itu adalah bagian dari persiapan Paskibra untuk upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Selasa, 12 Agustus 2025. Para peserta adalah siswa-siswi terpilih yang mewakili Pondok Pesantren Nurul Iman, RT 04, Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk.
Menurut Peltu Sudiyono, materi yang diberikan mencakup baris-berbaris, tata tertib upacara, hingga teknik pengibaran bendera yang benar. “Paskibra itu simbol penghormatan terhadap jasa pahlawan. Kalau prosedur dipahami, tugas ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” katanya sambil membetulkan posisi tangan salah satu santri.
Meski terik mulai terasa, semangat para santri tak surut. Ada yang sesekali tersenyum malu saat gerakannya kurang tepat, lalu kembali serius memperbaiki formasi. Di sela latihan, terdengar canda ringan, mencairkan suasana tanpa mengurangi disiplin.
Bagi para santri, kesempatan ini bukan hanya belajar disiplin dan teknik upacara, tapi juga menumbuhkan rasa cinta tanah air yang lebih dalam. “Saya bangga bisa mengibarkan bendera untuk sekolah. Rasanya seperti ikut menjaga kehormatan negara,” ujar salah satu peserta latihan dengan mata berbinar.
Di bawah bimbingan Peltu Sudiyono, para anggota Paskibra Ponpes Nurul Iman diyakini akan menjalankan tugasnya dengan khidmat pada detik-detik Proklamasi nanti—membawa semangat merah putih yang lahir dari halaman pesantren di tepi Sungai Batanghari. (**)